Obituary Lucky Alyus : Berita Mengantarnya ke Rumah Sakit

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Wartawan Lucky Alyus

Catatan M.Dahlan Abubakar

Sabtu (19/2/2022) jagat wartawan Sulawesi Selatan kehilangan lagi seorang wartawan yang terbilang senior. Lucky Alyus, mungkin tidak banyak yang mengenalnya sekarang. Pasalnya, setelah lenyapnya kesemarakan kehidupan pers yang begitu akrab di Makassar hingga Orde Baru tumbang dan berganti dengan era reformasi, teman yang satu ini lebih banyak bermain di daerah, Kabupaten Soppeng.

Kepergiannya memang menghentakkan kita semua. Sebab dalam kesunyian informasi mengenai aktivitas jurnalistiknya, tiba-tiba saja kita dikejutkan oleh berita atas kepergiannya. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya. Aamiin.

Jika dilihat dari sekolah yang dimasukinya, Lucky sebenarnya tidak berminat menjadi wartawan. Setidaknya minat menjadi seorang wirausahawan sebagaimana kebanyakan orang dari daerahnya. Dari sekolah lanjutan pertama, dia melangkahkan kakinya ke bangku Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP). Tidak hanya di situ, setelah tamat sekolah tersebut, dia melanjutkan pendidikan ke sekolah yang sejenis di tingkat yang lebih tinggi, Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA). Hanya saja di sekolah yang terakhir ini, Lucky Alyus tidak tuntas.

Keaktifan di suratkabar menghentikan langkahnya mengantongi ijazah SMEA. Ia mengikuti kakaknya, Aras Alyus, almarhum yang memang sudah lebih dulu bergabung dengan mingguan “Bawakaraeng” pimpinan Ramiz Parenrengi (alm). Dari kakaknya itulah, Lucky banyak belajar. Termasuk di antaranya belajar meliput dan membuat berita. Istilah kerennya zaman sekarang, magang.
Sejak tahun 1969 hingga 1977 dia bekerja di Suratkabar “Bawakaraeng”. Posisinya, sebagai pengumpul data atau informasi. Ya sejenis perpanjangan tangan dari wartawan. Lucky mengumpulkan data dan informasi, di kantor sudah ada yang merakit informasi itu menjadi berita. Pada waktu itu, orang bisa menggandeng dua media sekaligus karena terbatasnya jumlah wartawan. Lucky selain mengantongi kartu pers “Bawakaraeng”, juga “Bina Baru”. Hanya saja, kemasan berita berbeda.

Baca juga :  CCC Bagi Pemkot Makassar dan Kejari untuk Sinergitas

Selama di Bawakaraeng yang dipimpin Ramiz Parenrengi itulah, Lucky memperoleh kesempatan mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan peningkatan keterampilan jurnalistiknya. Dia tidak lama di media ini, sebab pada penghujung tahun 1977, suratkabar tersebut berhenti terbit.

1
2TAMPILKAN SEMUA

1 KOMENTAR

  1. Innaalillaahi wainnaa ilaiihi raaji’uun..
    Selamat jalan sahabat..teman masa kecil hingga diusia senja …
    Di 2 buln terakhir sblum kpergianx, alm banyak bercerita mengenang saat ms kecil , dari mulai suka main bola dari batang pisang kering ( golo’ bura ), makan sup ubi, cari belalang di lapangan dll.
    Tp banyak mengeluhkan sakit di tenggorokanx…
    Jg alm mngatakn sy banyak dosa…sy bilang banyak2 beristigfar… Allah Maha Pengampun..
    Semoga diampuni sgala dosa dan khilafnya..
    Diterima smua amal ibadahnya..
    Aamiin yaa Robbal’aalamiin…

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Pangdam XIV/Hasanuddin Tutup Kejuaraan Tenis Penuh Sportivitas dan Keakraban

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Ada yang berbeda di Lapangan Tenis Gelora Hasanuddin, Sabtu pagi (14/6/2025). Suasana penuh semangat dan...

Kodam XIII/Merdeka Gelar Doa Bersama di Usia ke-67

PEDOMANRAKYAT, MANADO – Kodam XIII/Merdeka memperingati hari jadinya yang ke-67 dengan menggelar doa bersama lintas agama, Jumat, 13...

Viral di Medsos, Wanita Jadi Korban Penipuan Modus Tukar ATM di Keera, Uang Rp 7 Juta Raib

PEDOMANRAKYAT, WAJO - Sebuah kasus penipuan yang menggunakan kartu ATM kembali terjadi dan viral di media sosial. Dalam...

Pameran Seni Rupa REVOLUSI ESOK PAGI Akan Kembali Digelar

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Pameran seni rupa Revolusi Esok Pagi (REP) akan kembali diadakan bulan Juni ini. Demikian...