Ia juga menjelaskan, jika orang itu berilmu dan dalam pengetahuan agamanya. Maka setiap pernyataan dan ucapannya akan selalu menyejukan, apalagi seorang pejabat publik.
“Kalau pejabat publik yang digaji dari uang rakyat, mestinya beliau fokus bekerja untuk kepentingan rakyat. Dan bukan malah membuat gaduh, hanya untuk menutupi ketidak mampuannya bekerja,” ujar Khoirul Amin.
Untuk itu, mantan Direktur LBH PP GPI tersebut mengimbau kepada seluruh ummat Islam dan terutama kader dan anggota GPI untuk memaafkan ketidak pahaman beliau tentang suara dari toa masjid.
“Saya berharap seluruh ummat Islam dan terutama keluarga besar GPI untuk bisa memaafkan ketidak pahaman beliau tentang suara toa masjid, mungkin pemahaman dan pendengaran beliau memang suara toa masjid sama dengan suara gonggongan anjing,” pintanya.
“Sambil kita mengusulkan kepada Presiden Republik Indonesia, agar bisa diganti dengan orang yang pemahaman agamanya lebih mumpuni, sehingga kebijakan dan pernyataannya tidak kontroversial serta membuat gaduh di masyarakat,” pungkasnya. (*)