Jaringan media sosial yang berlabel Unhas langsung menyiarkan berita duka tersebut Jumat malam. Kepala Humas Unhas.Ishak Rahman yang dihubungi “pedomanrakyat.co.id” Jumat malam menjelaskan, mantan Wakil Rektor I Unhas dua periode (di era Prof. Dr. dr. Idrus A.Paturusi) tersebut menghembuskan napasnya yang terakhir pada pukul 21.52 Wita akibat Covid-19.
“Saat ini sedang persiapan pelepasan setelah pemulasaran jenazah karena akan dibawa ke Parepare,” kata Ishak Rahman.
Rektor Unhas Prof.Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA beberapa menit tiba di RS Unhas ketika “pedomanrakyat.co.id” menghubungi Kepala Humas Unhas pada pukul 23.10 Wita Jumat malam tadi.
Prof. Dadang Ahmad dilahirkan di Garut, 30 September 1956, dan hingga akhir hayatnya menjabat Ketua Senat Akademik Unhas dengan pos utamanya sebagai Guru Besar Fakultas MIPA Unhas. Almarhum tinggal di Tamalanrea Dahlia.
Guru besar yang sangat ramah dan murah senyum ini menyelesaikan pendidikan S-1 di Institut Teknologi Bandung (1975-1979), dengan karya ilmiah “Impuritas Permukaan Semikonduktor dengan Auger Elektron Spektroskopi” dibimbing Prof. Dr. M. Barmawi.
Almarhum kemudian melanjutkan pendidikan S-2 ke Kyoto University, Jepang (1984–1986) dengan karya ilmiah “Rip Current Generation on a Plane Beach: dengan Supervisor: Prof. Dr. Y. Tsuchiya dan meraih gelar Ph.D (S-3) pada perguruan tinggi yang sama pada tahun 1989 dengan disertasi “2-D Horizontal and Vertical Near Shore Circulations,” dengan Supervisor: Prof. Dr. Y. Tsuchiya.