Selain madrasah, juga ada rencana kerjasama Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai tempat rehabilitasi
korban narkoba.
”Hal yang membahagiakan, karena sejumlah kerabat alumni Fakultas Hukum UMI telah menyatakan siap berpartisipasi menyukseskan pembangunan Balla Panrita/Rumah Tahfidz di Kampong Tauhid ini, sebagai bagian dari investasi akhirat mereka,” kunci Sulthani.
Terus terang, lanjut Sulthani, kita harus miliki ketakutan dan rasa malu pada Allah, karena kematian adalah kuasa Allah, dan tiada yang mengetahuinya, maka kita harus memastikan memiliki persiapan kehidupan di alam akhirat.
”Jangan. sampai kita tidak miliki rasa syukur pada Allah sang Maha Pemberi Rezeki, Maka kembalikkanlah sebagian rezeki kita untuk dibelanjakan di jalan yang diridhoi Allah. Dengan demikian, investasi akhirat sangat penting,” ujarnya.
Itulah sebab kami membangun organisasi advokat Persatuan Advokat Damai Indonesia, agar bisa saling mengingatkan dalam kebajikan dan taqwa sesama keluarga PERADI DAMAI yang kini telah satu tahun sejak terbentuk di Jakarta,” ungkap H Sulthani.
Sementara itu ustadz Abdul Halim,S.Ag sangat merespon positif berbagai langkah dan program religi H Sulthani,
Dalam hikmah isra’ mi’raj, Abdul Halim mengingatkan, salah satu ciri orang cerdas itu, selalu ingat kematian.
Dengan demikian, langkah dalam hidupnya penuh pengendalian diri. Salah satu pengendalinya adalah shalat.
”Perbaikilah shalat, karena shalat itu kunci kebaikan dan kunci surga. Perintah shalat itu merupakan bagian dari hakikat perintah yang diterima langsung Nabi Muhammad SAW saat peristiwa bersejarah isra’ mi’raj,” tandas Abdul Halim. (arf).