“Sebagaimana kita ketahui bahwa wilayah jajaran Korem 061/Sk secara geografis dan topografis cukup labil dan rawan longsor termasuk angin puting beliung dan banjir, salah satunya Kabupaten Bogor, dimana berdasarkan data BPBD sejak tahun 2020 hingga 2021 ada 2.560 kejadian bencana di Kabupaten Bogor. Sebagian wilayah di Kabupaten Bogor adalah salah satu daerah dengan tingkat kerentanan sedang, dalam kerawanan bencana atau urutan ke 287 dari 514 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia,” ujar Danrem.
“Apalagi menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa pada tahun 2022 curah hujan sepanjang bulan Januari hingga Oktober secara umum akan sedikit lebih tinggi dibandingkan normalnya. Oleh karena itu saya mengimbau kepada Pemerintah Daerah dan masyarakat agar selalu waspada dan juga melakukan upaya mitigasi dan antisipasi bencana hidrometeorologi lebih awal guna menghindari dan mengurangi risiko bencana,” tambahnya.
“Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi bencana alam antara lain memberikan sosialisasi penanggulangan bencana, kemudian mengoptimalkan peran satgas penanggulangan bencana alam lalu meningkatkan koordinasi antar instansi sebagai tindakan menyatu dalam antisipasi kemungkinan bencana yang timbul, pelatihan penanggulangan bencana alam, peningkatan kemampuan masyarakat di wilayah rawan bencana melalui simulasi/gladi dan peningkatan kesiapsiagaan kelompok masyarakat,” pungkasnya.
Kegiatan Apel pasukan dan penanggulangan bencana alam yang digelar oleh seluruh Kodim jajaran Korem 061/Suryakancana Kodam lll Siliwangi juga melibatkan unsur terkait seperti Kepolisian, Pemerintah Daerah/BPBD, Tagana, dan juga organisasi kemasyarakatan. (*)