Masa Muda

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin

Tulisan ini terinspirasi oleh aktivitas mahasiswa yang sudah memulai perkuliahan semester genap. Suatu kesyukuran bisa berinteraksi langsung dengan generasi masa depan sebagai harapan dan penerus cita-cita para pendiri negara ini. Bermodalkan semangat saja, tentu tidaklah cukup, namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar cita-cita hari esok dapat terwujud.

Kahlil Gibran pernah menulis; “Umat manusia terbagi dalam dua kelompok besar. Kelompok pertama terdiri dari mereka yang sudah tua, yang membutuhkan sandaran untuk meneruskan perjalanan hidup. Mereka terengah-engah seakan-akan seperti mendaki puncak gunung, ketika sesungguhnya mereka sedang turun ke dalam jurang.”

Di kalangan masyarakat, biasanya kita mendengar adagium “Jika anak muda berkumpul bersama, sesama mereka tertawa riang gembira. Bahkan, cenderung membuat kesalahan kecil, biasanya hal tersebut dapat dimaklumi. Namun jika yang melakukan adalah mereka yang sudah berusia senja, dengan melakukan kesalahan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, sepertinya hal tersebut kurang wajar. Jika ada anak muda, masih lalai dengan ajaran agamanya, mungkin hal tersebut dapat dianggap wajar. Namun, jika mereka yang sudah berusia lanjut melanggar norma-norma agama dan tidak mengindahkannya, sepertinya hal tersebut dianggap kurang tepat.”

Di kalangan anak muda, banyak mencontoh perbuatan yang dilakukan oleh para senior, orang tua mereka, juga melihat betapa banyak di antara mereka yang sudah berusia senja juga melakukan perbuatan sebagaimana yang dilakukan oleh kaum muda.

Tidak sedikit di kalangan orang yang kepalanya sudah diselimuti oleh putihnya uban (istilah kerennya sudah berhijrah dari dunia hitam ke dunia putih….😁😁😁), kulit sudah mulai keruput, persendian sudah agak lemah, dan sebagainya, namun mereka masih saja melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma agama.

Baca juga :  Tim Tabur Kejati Sulsel Berhasil Mengamankan Pelaku Penipuan Investasi Bodong Senilai 5,9 M

Gibran melanjutkan, “Kelompok kedua, adalah kelompok para pemuda. Mereka melaju cepat, seolah-olah kaki mereka bersayap. Suara mereka nyaring, jelas. Dan walaupun sedang mendaki gunung, mereka tidak kecapaian. Seolah-olah ada kekuatan gaib yang mendorong mereka.”

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Ir. Kamaluddin Resmi Nahkodai AABI, Fokus Tingkatkan Kualitas Infrastruktur

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Ir. Kamaluddin, MT.,IPM.,Asean Eng., terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Anemer...

Sambut Hari Pongtiku, Bupati Dedy : Bangsa yang Besar Adalah Bangsa yang Menghargai Jasa Pahlawannya

PEDOMANRAKYAT, TORAJA UTARA.- Event The Legend Of Pongtiku akan kembali dihelat di Kabupaten Toraja Utara pada bulan Juni...

Rupaka Hair Studio, Tempat Perawatan Rambut yang Tepat di Makassar

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Rambut adalah mahkota bagi setiap orang, dan merawatnya dengan baik sangat penting untuk menjaga...

Cegah Banjir, Anggota Koramil 1408-04/Bontoala Bersama Warga Baraya Bersihkan Selokan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Mengantisipasi datangnya musim hujan, Koramil 1408-04/Bontoala bersama masyarakat Kelurahan Baraya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, menggelar...