Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Sejarah mengajarkan banyak hal kepada kita, segala yang terjadi pada masa lalu maupun hari ini. Pelajaran yang dapat dipetik bisa dari peristiwa, benda, atau pun tokoh. Di antara tokoh sejarah yang banyak diperbincangkan hingga hari ini adalah Qarun, Firaun, dan Nabi Sulaiman AS.
Qarun dan Nabi Musa AS merupakan keturunan Ya’qub cucu dari Quhas putera Lewi.
Konon, Qarun adalah seorang yang miskin dan memiliki banyak anak. Kemiskinan yang dialami membuat hatinya gundah dan meminta bantuan Nabi Musa AS membantunya dengan cara berdoa kepada Allah SWT agar dirinya keluar dari garis kemiskinan. Alhasil, doa Nabi Musa AS dikabulkan oleh Allah SWT.
Qarun dalam kehidupan awalnya sebagai orang miskin, tidak memiliki apa-apa, berubah menjadi orang sombong dengan harta melimpah yang dimilikinya. Bahkan, dia enggan membantu orang lain.
Firaun dengan status duniawinya sebagai penguasa Mesir, senantiasa menindas rakyatnya, menobatkan dirinya sebagai Tuhan. Firaun adalah raja yang senantiasa menganggap orang-orang yang berbeda pandangan dengan dirinya adalah musuh dan layak disingkirkan. Tidak heran, kalau Firaun menyiksa mereka yang tidak mengakui dirinya sebagai Tuhan. Masyita salah seorang pembantunya yang memiliki aqidah berbeda dengan tuannya, dibunuh dengan cara yang sangat sadis dan keji.