Di dalam organisasi Batalyon 120, karakter anak-anak muda pelaku tawuran alias perang kelompok ini dibentuk untuk jangan lagi menjadi pribadi yang cenderung suka untuk menjadi pelaku anarkisme.
“Jadi, perekrutan anggota Batalyon 120 ini, dimulai dari Kelurahan dan 14 Kecamatan yang ada di daratan Kota Makassar. Kalau untuk Pulau Sangkarrang, tidak kami lakukan karena di wilayah tersebut bisa dikatakan masih aman,” bebernya.
Batalyon 120 ini diinisiasi oleh Walikota Makassar, Kapolrestabes Makassar, dan Dandim 1408/BS. Dan organisasi ini akan menjangkau seluruh lorong-lorong yang ada di Kota Makassar.
“Jadi tugas kami ini adalah ketika disuatu wilayah akan terjadi perang kelompok atau konflik horizontal, maka kami harus hadir untuk menengahi permasalahan tersebut lalu mengkoordinasikan dengan pihak yang berwajib,” tutup Ketua Batalyon 120, Muhammad Rusdi.
Dalam organisasi Batalyon 120 para anggota akan diberi wadah berupa pekerjaan sesuai bidang atau kealihan masing-masing, bekerja sama dengan Pemkot/SKPD yang bersangkutan seperti anggota-anggota yang tidak mempunyai ijazah atau misalkan keahlian, akan dibantu oleh dinas ketenagakerjaan. (hnd)