PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Pernyataan Sekjen IKA SMANSa (Ikatan Alumni SMA Negeri 1) Makassar, Muhammad Yusri Lukman seperti dilansir salah satu media online di Makassar Jumat (18/03/2020) yang menuding telah terjadinya dualisme kepemimpinan di tubuh organisasi IKA SMANSa 82, adalah suatu tindakan yang keliru dan menunjukkan jika bersangkutan tidak paham berorganisasi.
Menanggapi pernyataan tak berdasar tersebut, sejumlah alumni SMANSa 82 pun angkat bicara dan menegaskan bahwa tidak benar ada dualisme kepemimpinan di tubuh organisasi IKA SMANSa 82. “Pemimpin IKA SMANSa 82 saat ini hanya Junaldy Monoarfa, tidak ada yang lain kok,” ucap salah seorang alumni SMANSa 82, Muh. Ansharullah Amin kepada awak media ini, Sabtu (19/03/2022) pagi.
Menurutnya lagi, wadah Persatuan Alumni SMANSa 82 (PAS82) ini dibentuk atau lahir sebagai satu organisasi tersendiri yang juga menghimpun ratusan alumni SMANSa 82 selaku anggotanya dengan sederet rencana kegiatan yang akan diprogramkan serta bakal direalisasikannya.
Sebagai organisasi baru, jelasnya, tentu langkah awal adalah mendapatkan legitimasi anggotanya dan membentuk kepengurusan resmi melalui forum Musyawarah Besar (Mubes) yang nantinya akan melahirkan ketua terpilih bersama pengurusnya, dan menyusun AD/ART untuk menjadi dasar hukum dalam menjalankan roda organisasi.
“PAS82 lahir untuk mengakomodir ratusan alumni SMANSa 82 yang tidak ingin bergabung dalam wadah IKA SMANSa 82 pimpinan Junaldy Monoarfa. Selain tidak mengakui keabsahan Junaldy sebagai ketua yang lahir dari sebuah forum Mubes tak berlandaskan azas demokrasi dan menimbulkan perpecahan antar alumni, juga sudah setahun lebih tidak ada upaya dan kemampuan sama sekali untuk melakukan rekonsiliasi guna menyelesaikan konflik dan menyatukan kembali alumni SMANSa 82,” tandas Aan – panggilan akrab Ansharullah Amin.