Seperti diketahui, Ramlah tinggal bersama suaminya, Said, dan lima anaknya yang masih kecil kecil. Mereka menempati rumah tak layak huni. Suaminya berkerja sebagai buruh harian.
Herman, salah seorang warga di sekitaran Borong Jatia mengaku, suami Ramlah bekerja sebagai buruh harian. Namun kadang tidak bekerja.
“Suaminya itu kadang kerja, kadang tidak. Dia hanya menunggu panggilan. Makanya, kehidupan mereka juga sangat prihatin. Dan BAZNAS Kota Makassar memang memberikan bantuan kepada orang yang tepat,” ujarnya, seraya menambahkan, di Borong Jatia, ada dua orang penerima bantuan dari kantor yang beralamat di Jalan Teduh Bersinar, Kecamatan Rappocini, Makassar itu.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua II BAZNAS Kota Makassar, H.Jurlan Em Saho’as mengemukakan, bantuan bulanan yang diberikan BAZNAS berasal dari para Muzakki di kota yang dipimpin Moh. Ramdhan Pomanto dan Fatmawati Rusdi ini.
“Jadi, sekadar diketahui, semua bantuan bulanan dari BAZNAs kepada kaum dhuafa, adalah donasi dari para Muzakki. Dan ke depan BAZNAS akan terus melakukan tugas mulia ini dengan baik. Dalam artian, kami memastikan bantuan yang diterima betul-betul tepat sasaran,” tuturnya.
Sutradara Film Air Mata Jendi ini menambahkan, bantuan bulanan dari lembaga pemerintah nonstruktural ini berupa uang tunai Rp 200.000, beras 10 kilogram, gula, minyak goreng, teh celup dan lainnya.
“Tidak ada persyaratan apapun. Yang penting, ada KTP dan Kartu Keluarga yang masuk dalam wilayah Kota Makassar. Setelah itu, tim BAZNAS akan melakukan asesmen, apakah betul-betul orang tersebut berhak menerima atau tidak,” pungkasnya. (dp)