“Setiap masalah itu perlu diselesaikan dengan mengedepankan kolaborasi antara setiap elemen yang ada, termasuk di dalamnya adalah gerakan kepemudaan,” ujar Prof. Aswanto.
Ketua Umum Pimpinan Pusat LIDMI juga memberikan penekanan tentang makna progresif yang diharapkan kepada seluruh stakeholder yang ada.
“Di antara visi progresif yang diharapkan bagi seluruh stakeholder LIDMI bukan hanya dengan menunjukkan ciri khas dakwah dan karakter intelektualitasnya semata. Tetapi, lebih dari itu semua mereka juga bisa lebih peka terhadap realita sosial di tengah masyarakat,” tegasnya.
Menutup sambutannya, mahasiswa program Doktoral Unhas ini mengajak kepada seluruh pengurus dan kader LIDMI untuk merefleksikan sejarah sebagai sumber kekuatan untuk bergerak.
“Sejarah jangan hanya menjadi sebatas pengetahuan tekstual saja. Tetapi bagaimana ia mampu menjadi ruh dan sumber dari sebuah kekuatan yang bisa melahirkan gerakan-gerakan nyata dalam memberikan kontribusi besar guna menuntaskan problem keummatan dan kebangsaan,” harapnya. (Muh Ikram)