Dulu saat menjadi Kadis Pariwisata, dia selalu memikirkan bagaimana cara meminimalisir kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) di kawasan wisata Tanjung Bira.
“Bentuk inovasi dilakukan dengan menerapkan karcis elektrik dari sebelumnya karcis manual. Hasilnya terjadi perubahan dua kali lipat dari PAD yang sebelumnya. Sehingga hal inilah yang jadi pemantik untuk menjadi sebuah inovasi daerah,” papar Ali Saleng.
Ali Saleng berharap, dipilihnya Bulukumba untuk bermitra dengan LAN RI melalui kegiatan laboratorium inovasi, maka ke depan akan semakin banyak inovasi yang dilakukan.
Sementara itu, Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen ASN LAN RI Dr. Agus Sudrajat, S.Sos, MA menyampaikan, di tahun 2045 Indonesia menargetkan menjadi empat negara besar di dunia. Salah satu langkah yaitu dengan perbaikan birokrasi melalui peningkatan SDM dengan melahirkan inovator-inovator baru.
Menurutnya, LAN memiliki peran sentral dalam melaksanakan pengembangan administrasi negara. Salah satu program prioritas nasional adalah melalui kegiatan laboratorium inovasi.
“Kabupaten Bulukumba perlu mengupayakan SDM yang unggul dan inovasi merupakan jawaban masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik yang terbaik,” ujarnya.
Ia pun mencontohkan kapal Pinisi yang dibuat Bulukumba sebagai sebuah hasil inovasi hasil karya anak bangsa.
“Inovasi itu juga membutuhkan kolaborasi untuk mewujudkan kesuksesan, sebagaimana nilai yang terkandung dalam budaya pembuatan perahu Pinisi,” pungkasnya.(*/edy)