Setiap anak yang akan divaksinasi, ditanya tentang kondisi kesehatannya serta kondisi fisiknya. Masih ada lagi pertanyaan, misalnya apakah sudah sarapan atau belum. Nakes benar-benar menerapkan prosedur sebelum anak divaksin.
Anak-anak juga diminta untuk mendaftar terlebih dahulu di sekolah guna penyesuaian data. Karena ada anak yang tidak ikut vaksin di sekokah tapi sudah ikut di puskesmas. Begitupun, ada anak yang mau ikut vaksin kedua tapi belum waktunya. Ada yang baru vaksin karena orangtuanya belum vaksin lantaran takut.
Nakes dari Puskesmas Pampang itu bercerita, mereka kadang lakukan video call untuk bisa dapat keterangan dan persetujuan orangtua. Karena orangtualah yang lebih tahu riwayat penyakit anaknya.
Sekarang, tambah Erna, sangat mudah mendapat layanan vaksinasi, karena bisa dilakukan di mana saja, sepanjang ada KK. Di Puskemas Pampang, layanan vaksinasi Booster dilakukan setiap Selasa dan Sabtu.
Anak-anak yang ikut vaksinasi terlihat tenang. Muh Azizul Syazwan, murid kelas 5A, SD Inpres Pampang II, mengaku biasa saat vaksinasi pertama. Kini dia sudah dua kali vaksin.
Talita, murid SD Inpres Pampang II, juga tak merasakan sakit saat divaksinasi. Katanya, rasanya hanya seperti digigit semut. Mestinya, murid kelas 4B itu masuk jam 12 tapi karena sudah divaksin maka diminta untuk beristirahat. Anak-anak yang sudah ikut vaksinasi memang diminta untuk beristirahat dan diingatkan agar jangan berlari-lari, supaya tidak capek.
Bakhtiar mengemukakan bahwa guru-gurunya sudah diminta melakukan pendataan, berapa jumlah siswanya, berapa yang sudah divaksinasi dan yang belum. Untuk yang belum, diminta agar ditanyakan, apa yang jadi kendalanya. Kalau ada yang punya riwayat penyakit maka harus dibuktikan dengan keterangan dokter.
Kegiatan vaksinasi yang mengambil tempat di SD Inpres Panaikang II/1 itu, terlihat agak santai karena tidak ada antrean. Petugas nakes sesekali mencicipi pisang, ubi talas, dan ubi kayu rebus yang disuguhi. Sehari sebelumnya digelar Festival Rebus oleh Pemkot Makassar. Sehingga, dapat dikatakan, suguhan hari itu sebagai wujud implementasi Festival Rebus. (*/rk)