PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Kondisi Rosmiati kian hari makin memburuk. Tubuh perempuan empat anak ini nyaris tinggal tulang dan kulit. Tubuhnya tipis, seperti hanya tulang yang dibalut kulit.
Sekalipun demikian, dalam keadaan terbaring, dia masih tersenyum saat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar datang ke rumahnya membawakan dua bantuan, bulanan dan insidentil, Kamis (31/03/2022) petang.
Seperti biasa, sepanjang hari, dalam dua tahun terakhir, warga Jalan Naja Dg Nai, RT 008/RW01, Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo, Kota Makassar ini tetap terbaring di kasur yang diletakan di ruang depan. Jika lima, enam bulan lalu, dia masih menggerakan tangan, kini agak berat. Kakinya pun demikian. Tidak bisa lurus. Sesekali, ibunya terlihat menunduk, sambil menyeka air matanya.
Sementara Aisya, anak sulung Rosmiati yang mengenakan jilbab tidak terlihat seceria seperti beberapa bulan lalu. Sepertinya, murid kelas V Sekolah Dasar Cokroamino ini sedang menghadapi beban demikian berat. Mulai dari masa depannya, hingga biaya sehari-hari ibunya.
Aisya mewakili ibunya, menandatangani penyerahan bantuan bulanan yang disodorkan Ahmad Gunawa, Kepala Bidang II BAZNAS Kota Makassar. Bantuan bulanan yang sudah berjalan sejak tahun lalu itu berupa uang tunai, beras, minyak goreng, gula, mie, teh, dan lainnya. Aisya menerima bantuan biaya bagi pengobatan ibunya.
“Jadi, sejak tahun lalu, setiap bulan BAZNAS Kota Makassar datang secara langsung untuk memberikan bantuan bulanan kepada kaum dhuafa, termasuk kepada ibu Rosmiati ini. Tetapi, kali ini, selain bantuan bulanan, BAZNAS juga memberikan sejumlah uang untuk pengobatan. Kami juga memberikan pempers, susu entrasol, biskuit, dan bahan lainnya,” tutur Wakil Ketua II BAZNAS Kota Makassar, H.Jurlan Em Saho’as.
Menurutnya, semua bantuan yang dibeirkan kepada Rosmiati berasal dari donasi para Muzakki di Kota Makassar. “Semoga, ibu Rosmiati dan anak-anaknya dapat memanfaatkan bantuan ini dengan baik,” tambah Jurlan, seraya menambahkan, tahun 2022 ini, bantuan bulanan serupa juga diberikan kepada sekitar 75 kaum dhuafa di kota yang dipimpin Moh Ramdhan Pomanto dan Fatmawati Rusdi ini.