PEDOMAN RAKYAT-BONTO SUNGGU.
Nasib dunia pendidikan dua tahun terakhir terombang-ambing,
bukan hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Akibat pandemi covid-19 disusul dengan variannya mengubah pola sistem kegiatan belajar-mengajar.
Dulu belajar di dalam kelas, kini bisa di lakukan di rumah.
Selaras dengan folosofi Bapak Pendidikan Indonesia ” Ki Hajar Dewantara ” setiap orang bisa menjadi guru dan setiap rumah pun bisa menjadi sekolah “.
Geliat pandemi covid-19 yang tak terkendali, tidak mampu menyurutkan ” ambisi ” para pengelola Yayasan YAPTI Jeneponto untuk naik satu level.
Alhamdulillah, hanya dalam hitungan hari YAPTI akan menjadi Institut. Bertajuk INSTITUT TURATEA INDONESIA ( INTI ) Jeneponto dengan SK. Kemendikbudristek No.142/E/0/2022. Sebuah institut pertama Ri Butta Turatea.
Keberadaan INTI Jeneponto ditandai dengan di bukanya program studi baru yakni ” Pendidikan Guru Sekolah Dasar ” ( PGSD ) yang menurut rencana, mulai menerima mahasiswa baru pada bulan April hingga bulan Agustus 2022.
Ketua Yayasan YAPTI Jeneponto, Maysir Yulanwar mengatakan.
“Menjadi lebih baik tidaklah mudah. Butuh proses dan daya tahan yang kuat. Bergabungnya STIE – STKIP menjadi sebuah Institut adalah mimpi yang berhasil kami wujudkan. Keberhasilan ini tentu saja adalah keberhasilan bersama, terutama masyarakat Jeneponto. Kami sangat sadar bahwa perubahan harus terjadi, dan kami menghadapinya dengan cara terbaik kami.” ujarnya.
Sebuah Anugerah
Sementara itu, pembina Yayasan YAPPI
Saya sangat bersyukur kepada Allah bahwa saya masih diizinkan berguna dan melihat sendiri tercapainya misi ini dengan sangat baik.
Harapan saya, ini terus berlanjut dengan baik. Menjadi Institut yang membanggakan, bukan saja bagi Jeneponto, tapi bagi Indonesia.
Keberkahan bulan suci Ramadhan semoga tercurah pada langkah baru Institut Turatea Indonesia ( INTI ) Jeneponto dalam menyongsong perubahan yang lebih baik. ( ab )