Oleh M.Dahlan Abubakar
KETIKA melaksanakan Ibadah Umrah Ramadan 1996, menjelang salat Idul Fitri di Masjidil Haram pagi hari esoknya, saya sempat menikmati malam 1 Syawal ke Jeddah, kota yang berjarak 88,9 km. Pada malam Lebaran selepas salat Isya, kami menumpang satu bus besar jalan-jalan ke Jeddah. Jarak Mekkah-Jeddah ditempuh paling cepat 56 menit. Kendaraan yang bergerak searah dalam kecepatan tinggi. Di sebelah sana ada jalur dari Jeddah ke Mekkah dengan jalur yang sama banyaknya. Jalur jalan (di bawah monumen Alquran) satu arah terdiri atas beberapa jalur. Jika tidak salah 3-4 jalur satu arah.
Dulu, ketika masih menggunakan kapal laut, para jamaah calon haji diangkut menggunakan kendaraan darat dari Pelabuhan Jeddah ke Kota Mekkah yang berjarak 80 km. Jalur lama ini, yang sekarang sudah tidak terawat lagi dan rusak karena diterjang banjir tahun 2009, berjarak sekitar 2 km dari jalan “highway” Jeddah-Mekkah yang sekarang. Sebagian lahan di antara jalur lama dan “highway” itu sudah terisi permukiman dan sebagian lagi gunung-gunung. Pohon-pohon pun tumbang akibat banjir tersebut.