Dikemukakannya, realitas itu mendorongnya membangun masjid yang jaraknya dekat dengan pasar. Tujuannya agar masjid itu kelak mampu menjangkau ummat islam yang ingin beribadah. Diluar dugaan niat pembangunan sarana ibadah tersebut mendapat respon positif warga sekitar, khususnya para pedagang pasar.
Sangat membahagiakan, kata H Rahmat Haris, karena setelah masjid terbangun, masyarakat termasuk pedagang antusias beribadah ke masjid.
”Karena jamaah makin ramai dan daya tampung terbatas, terpaksa jika Jumat jalan sekitar masjid ditutup.. Akhirnya timbul ide untuk renovasi. Alhamdulillah,Masjid Rahmat Mangasseng baru-baru ini telah diperluas sehingga bisa menampung jamaah yang lebih banyak lagi, terutama jamaah salat untuk Jumat,” tutup H Rahmat Haris..(hsl).