PEDOMANRAKYAT.MANADO—Meski semua masjid yang jumlahnya 204 di Manado melaksanakan Salat Idul Fitri, ribuan ummat Islam Manado tetap datang memenuhi Lapangan Tikala di depan Kantor Wali Kota.
Kapala Kantor Kementrian Agama KH. Irwan Musa SE, MSI bertindak sebagai khatib. Imam qari nasional asal Sulawesi Utara, H. Rikson Hasanati S.Ag MPdI.
Hadir pula Wali Kota Manado dan wakilnya, Andrei Angouw dan dr Richhard Sualang yang masuk dan duduk di saf paling depan sesudah salat dua rakaat.
Wali Kota mengapresiasi peran umat Islam di Manado dalam mewujudkan kota ini sebagai kota paling toleran kedua setelah Singkawang.
“Ke depan kita bertekad, kota kita akan mencapai tingkat toleransi tertinggi,” harapnya. Dia juga menyebut, Islam sebagai agama rahmatan lil alamin, hendaknya diwujudkan dalam kehidupan sehari- hari dengan mencintai kebersihan. Wali Kota juga mengakui Manado belum bersih. Karena itu mari kita menjaga kota kita ini.
Khatib juga berharap umat Islam di Manado bisa menjadi teladan dan contoh bagaimana hidup bersih, seperti yang diajarkan agama kita.
Salat Idul fitri di Manado tidak hanya dijaga polisi yang sekaligus mengatur lalu lintas, namun juga sekitar 50 pemuda dari lintas iman terlihat turut berjaga- jaga di tepi lapangan.
Julius yang berseragam almamaternya mengaku datang ke.lokasi shalat Ied bersama 20 lebih pengurus dan anggota BEM Universitas Nusantara Manado. Masih ada juga kelompok pemuda dari organisasi berbeda. (H. Yasmin Tendan, melaporkan dari Manado).