Menurut Ganjar, Raja Gowa ke-16 ini sangat menarik karena menjadi pemimpin di usia yang masih sangat muda dan memiliki jiwa patriotisme yang sangat tinggi sehingga ditakuti Belanda.
“Sultan Hasanuddin kemudian dijuluki Ayam Jantan dari Timur yang kemudian dipasang dimakamnya,” kata Ganjar.
Ia berharap jiwa kepahlawanan, patriotisme dan semangat yang ada pada diri Sultan Hasanuddin harus bisa menjadi penyemangat bagi generasi muda untuk tidak mudah menyerah.
Selain itu Ganjar juga mengaku tertarik corak bangunan makam yang memiliki kemiripan dengan candi-candi yang ada di Jawa. Mulai dari cara membangun dan menyatukan bangunan ada kemiripan.(hsl).