Oleh : Iqbal Djawad
PADA masa Yunani kuno ada satu tempat pertemuan umum, namanya Agora. Awalnya Agora hanya tempat umum dan sejalan dengan waktu menjadi “market place”. Begitulah kira-kira Agora dipahami secara sederhana. Pasar sudah barang pasti meniscayakan transaksi. Namun, bagi orang Yunani, aspek pasar dari Agora juga menghadirkan fungsi inti dari gathering: berbicara, diskusi dan ngobrol bebas.
Pada jaman itu diceritakan bahwa Socrates menyaksikan bahwa Agora menjadi tempat orang-orang Yunani bercakap-cakap tentang politik, kekuasaan, gosip, atau filsafat. Dan situasi tersebut menjadi gambaran pokok dari kaleidoskop bangsa Yunani. Keunggulan Yunani sebagai kota dagang dapat ditemukan di Agora. Kehidupan di Agora begitu lekat dengan Socrates. Konon kabarnya Socrates banyak terinspirasi dari Agora.
Tidak tahu mengapa, Saya membayangkan perkumpulan anak Modul yang merupakan anak kandung PPSP IKIP itu seperti halnya Agora di masa Yunani Kuno. Perkumpulan dengan semua tahun angkatannya adalah pasar sekaligus juga ruang berkumpul.
“Pasar” yang merupakan tempat di mana penonton tak hanya menyaksikan sebuah “teater” yang dipentaskan oleh para anak modul yang semakin hari semakin berkurang anggotanya, tetapi juga ada percakapan, obrolan, pujian, dan juga umpatan.