Secara rinci disebutkan, pengangguran karena Covid-19 sebanyak 3.909 orang, bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19 (18.059 orang), tidak bekerja karena Covid-19 (10.037 orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 (240.279 orang).
“Penduduk bekerja yang terdampak Covid-19 mengalami penurunan 224 ribu lebih orang. Pengangguran karena Covid-19 juga mengalami penurunan hingga 10 ribu lebih orang,” ungkapnya.
Tren perbaikan ketenagakerjaan itu tidak lepas dari peran serta Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dibawah kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.
“Alhamdulillah, kalau kita lihat laporan ini hal yang bagus. Menjadi indikator baik dan semakin membaiknya perekonomian kita di Pandemi Covid-19. Ini memberikan gambaran, usaha pemulihan ekonomi yang kita lakukan berdampak positif,” ujar Andi Sulaiman.
Sementara Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja Sulsel, Andi Darmawan Bintang mengatakan, Sulsel sebagai daerah agraris.
Jika ada terdampak pandemi, katanya, banyak memilih ke daerah untuk mencari mata pencaharian yang sudah menjadi bagian keluarga, seperti pertanian.
“Pemerintah Provinsi Sulsel juga telah melakukan langkah-langkah, kita mau para pencari kerja itu dilatih dan dibekali pengetahuan, bagaimana mereka bisa mencari pekerjaan dengan keterampilan-keterampilan tertentu. Itu dilakukan pada berbagai sektor, baik tenaga kerja maupun instansi terkait penyediaan tenaga kerja,” tuturnya.
Faktor lain, Sulsel cukup berhasil dalam upaya menghidupkan UMKM. Dinas Koperasi misalnya melakukan pembinaan terhadap usaha kecil.
“Itu memberikan pengaruh dalam penurunan angka pengangguran kita,” jelasnya. (*)