PEDOMANRAKYAT.SELAYAR–Tuntutan tugas, dedikasi, dan tanggung jawab sebagai seorang supervisor di perusahaan pelayaran negara, menuntut Aulia (30) on time dan bekerja 24 jam tanpa kenal lelah.
Bekerja sambil mengenakan seragam dinas, sejak pagi hingga jelang larut malam, untuk memastikan aman dan lancarnya proses bongkar muat di pintu pelabuhan, sudah menjadi rutinitas harian yang harus dilakoninya. Aulia, bersama jajaran staf.
Radio handy talky yang setiap harinya digunakan untuk memonitor kondisi pelabuhan, dan proses bongkar muat di area dermaga, nyaris tak pernah lepas dari genggamannya.
Sebagai seorang supervisor, dia bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan lima unit armada kapal ferry, milik PT. ASDP Indonesian Ferry (Persero) tiap hari hilir mudik, melayani arus pelayaran di lintasan Pelabuhan Pamatata-Bira,
Aulia Achmad, tak boleh abai dan lengah sedetikpun dalam menunaikan tugas kewajibannya. Waktu senggan untuk beristirahat termasuk dengan keluarga di rumah terbilang minim.
Waktunya lebh banyak tersita di kantor mengurusi kelengkapan administrasi, layanan ticketin, hingga urusan pemberangkatan kapal dari Pelabuhan Pamatata dan sebaliknya.
Rutinitas itu membentuk pribadi dan mentalnya tampil menjadi seorang pucuk pimpinan wanita, berwibawa di matastaf, serta jajarannya di lapangan.
Kepribadian wanita pekerja bermental ‘baja’, kuat, tangguh, dan ulet yang senantiasa tampil fresh dalam setiap kesempatan, tampak jelas dari tindakan, langkah, dan arahan yang disampaikannya kepada jajaran staf, baik di lingkungan kantor, maupun pada pelaksanaan tugas-tugas lapangan lainnya.
Wibawa seorang pemimpin wanita tegas dan lugas tak jarang ditampilkannya saat terjadi ketegangan dengan pengemudi angkutan atau calon pengguna jasa penyeberangan yang membandel dan dinilai perlambat proses pelayanan.