Dalam dunia dengan kemajuan teknologi saat ini yang terjadi distrupsi, karena sangat dimungkinkan mahasiswa kita lebih tahu tentang informasi itu, dan kita sebagai guru besar bisa jadi belum tahu. Sehingga kita harus senantiasa mengupdate pengetahuan agar selalu tervalidasi,” sambungnya.
Sementara itu, Rektor UMI, Prof Basri Modding menjelaskan, menjadi guru besar di UMI memiliki tanggung jawab yang besar. Selain menjalankan tugas dan fungsinya sebagai professor, juga menanggung nama besar UMI sebagai lembaga pendidikan dan dakwah yang terakreditasi Unggul.
Hari ini, momentum yang penting dengan dikukuhkannya guru besar yang sangat pakar di bidangnya. Guru Besarterlihat wujud penelitiannya dimanfaatkan masyarakat.
Mereka akan menghadirkan karya-karya yang briliant. Saya yakin beliau akan memberikan energi positif bagi UMI, khususnya FEB,” beber Guru Besar FEB UMI ini.
Andi Lukman, M.Si, Kepala LLDikti IX, berharap agar Prof Su’un mendorong teman sejawatnya yang telah berpangkat lektor kepala agar segera mengusul untuk menjadi guru besar.
“Guru Besar harus menjadi insan cendekia yang memberi kemanfaatan. Pencapaian Guru Besar merupakan capaian yang sangat baik. Semoga Prof Su’un memotivasi teman-teman dosen yang lain agar menyegerakan diri menggapai capaian tertinggi seorang dosen yakni Guru Besar,” harapnya. (*).