Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Dalam setiap berdoa, kita senantiasa memohon kepada Allah SWT diberikan harta dan rezeki yang berkah, agar senantiasa jiwa kita dijaga dan dipelihara dari perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Apalagi jika perbuatan tersebut dilarang oleh Allah SWT.
Ketika rezeki yang kita peroleh diberkahi oleh Allah SWT, lalu kita sedekahkan dan kita infaqkan di jalan yang Allah ridai, maka insya Allah rezeki tersebut bakal melimpah dan tidak pernah habis.
Berikut ini ada satu kisah sufi tentang seorang kaya yang dermawan dan semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua, khususnya diri saya pribadi.
Abdul Malik adalah salah seorang pedagang kaya dari Khurasan yang dikenal sangat dermawan. Hartanya banyak digunakan untuk bersedekah dan memberi makan orang-orang miskin.
Suatu hari, hatinya bergejolak dan merasakan bahwa selama ini harta yang diberikan kepada orang lain hanya sebagian kecil dari yang dia miliki. Hatinya bergejolak ketika ia merasakan berbagai kenikmatan, kesenangan, dan kebahagiaan, sementara di sekitarnya masih banyak saudara, tetangga yang hidup dalam keadaan yang cukup memprihatinkan.
Berangkat dari perasaan tersebut, ia memutuskan menyerahkan seluruh harta yang dimilikinya untuk kebaikan manusia.
Setelah hartanya diserahkan secara bertahap, tidak lama kemudian ia kehabisan harta, Abdul Malik pasrah dengan keadaan yang dialaminya setelah melakukan tindakan yang membuat hatinya bergejolak. Namun, suatu kejadian misterius terjadi pada dirinya saat ia berdoa, seorang lelaki nampak secara perlahan di hadapannya, berpakaian compang-camping seperti seorang darwis yang misterius.