Prof. Dr. H. Basri Hasanuddin, MA : Penting, Silaturahim Bagi Suksesnya Organisasi

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Kegiatan silaturahim yang dilaksanakan dalam bentuk Halalbihalal selepas setiap salat Idul Fitri tidak saja sekadar saling memaafkan antarsesama, tetapi sangat penting bagi suksesnya suatu organisasi.

“Silaturahim dalam kaitan hubungan antarmanusia akan membuat suasana kerja menjadi kondusif,” kata Dewan Pembina Yayasan SARI Sulawesi Selatan Prof. Dr. H. Basri Hasanuddin, MA pada acara Halalbihalal Keluarga Besar Universitas Cokroaminoto Makassar (UCM) di Jl. Perintis KM 11 Makassar, Rabu (18/05/2022).

Pada acara yang dihadiri Ketua Yayasan SARI Sulsel Dr. H. Rahmat Hasanuddin, M.Si, Rektor UCM Prof. Dr. H. M. Tahir Kasnawi, SU, para wakil rektor, sekretaris universitas, dekan fakultas dan pejabat serta karyawan di lingkungan UCM tersebut, Basri Hasanuddin mengatakan, pada Ramadan 1443 H ini kita patut bersyukur karena dapat melaksanakan kegiatan ibadah Ramadan secara sempurna.

“Selama dua tahun Ramadan itu sepi, tanpa tarawih dan iktikaf,” ujar Rektor Unhas periode 1989-1993 dan 1993-1997 tersebut.

Dubes RI di Teheran, Iran (21 Agustus 2003 – 1 Oktober 2006) itu mengatakan, Ramadan 2022 ini hampir sempurna karena kita dapat melaksanakan ibadah tanpa gangguan Covid-19. Pasca-Ramadan ini kita ingin menikmati Ramadan dan kesempurnaan fitrah dan derajat kemutakinan (orang yang bertakwa).

“Saya bisa melaksanakan salat 30 hari di masjid dan 10 hari terakhir dapat melakukan iktikaf,” beber Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan Indonesia ke-11 (26 November 1999-23 Agustus 2000) tersebut.

Agar dapat meningkatkan derajat kemutakinan, pasca-Ramadan, kata pria kelahiran Tinambung Mandar 6 November 1939 ini, menekankan, kita harus semakin meningkatkan aktivitas ibadah, termasuk dengan saling memaafkan antarsesama. Sangat penting kita harus menjalin hubungan baik dengan siapa pun.

Baca juga :  Sambut HKG 50 Tahun, Ketua TP PKK Makassar Temui Ketua TP PKK Provinsi

Basri Hasanuddin mencontohkan, ketika menjabat Duta Besar RI di Teheran, Iran, dia terkadang keluar dari protokoler baku dan ketat yang berlaku di kalangan diplomat. Misalnya, jika ada pihak tertentu yang hendak bertemu dengan Duta Besar dapat dilakukan tanpa dipersulit. Rumah dinas Duta Besar diubahnya menjadi “rumah rakyat” Indonesia yang ada di Teheran, Iran. Para mahasiswa setiap saat dapat bertemu dengan Duta Besar.

“Jika bisa dipermudah mengapa harus dipersulit. Kalau dapat dipersingkat, kenapa harus diperlama,” kata Basri Hasanuddin, kemudian menambahkan, ketika akan meninggalkan Teheran, dirinya diantar bagaikan orang yang mengantar keluarga pergi menunaikan ibadah haji ke Arab Saudi.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Pesantren Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis Sembelih 144 Ekor Hewan Qurban, Jamaah Perwakilan Pinrang Sumbang 1 Ekor

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Jama'ah Pesantren Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis, perwakilan Cabang Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan kembali menyumbangkan...

Peringati Idul Adha, Kejari Minahasa Sembelih 2 Ekor Sapi untuk Pegawai, THL dan Warga

PEDOMANRAKYAT, TONDANO - Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Kejaksaan Negeri (Kejari) Minahasa menggelar penyembelihan...

Semangat Berkurban di Rawamangun, 45 Hewan Disembelih di Masjid Baitul Ma’Shum

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA — Momen Idul Adha 1446 H diwarnai dengan antusiasme luar biasa dari warga Rawamangun, Jakarta Timur....

Zulkifli Gani Ottoh: Calon Ketua PWI Kab/Kota Sebaiknya Berpengalaman  dalam Mengurus Organisasi

PEDOMAN RAKYAT, MAKASSAR.- Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat, masa bakti 2018-2023, Zulkifli Gani Ottoh (Zugito) menyarankan, alangkah baiknya...