“Salah satu contohnya adalah adanya radikalisme yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa seperti yang telah terjadi di berbagai negara. Dengan memanfaatkan teknologi digital saat ini mereka melakukan modifikasi informasi dengan teknik-teknik tertentu sehingga mampu merubah kesadaran sosial melalui media sosial,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata Wakasad, menghadapi fenomena tersebut KBT dan TNI akan terus menjadi pionir dan motivator bagi komponen bangsa lainnya untuk bersama menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara. Salah satu upaya tersebut yaitu melalui kegiatan Komsos yang dilakukan seperti hari ini, yang bertujuan untuk mewujudkan hubungan lebih harmonis serta meningkatkan solidaritas dan soliditas antara TNI AD dan Keluarga Besar TNI.
Letjen TNI Agus Subiyanto menegaskan, hubungan emosional dan kedekatan historis antara KBT dan TNI merupakan potensi yang sangat besar, apabila dimanfaatkan sebagai pelopor dalam menjaga kebhinekaan, keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa secara arif dan bijaksana. Untuk itu dirinya mengajak kepada kita semua keluarga besar TNI baik yang masa aktif maupun purna tugas serta organisasi-organisasi diluar KBT untuk terus menjaga Pancasila dan NKRI.
“Kita semua berharap dengan terus memegang teguh Pancasila bangsa kita akan dapat melalui setiap persoalan kebangsaan yang ada sehingga dapat mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional yaitu bangsa Indonesia yang adil makmur, sejahtera dan bermartabat,” tegas Wakasad mengakhiri. (*)