Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Suatu hal yang harus dipahami dan diperhatikan seorang Muslim adalah, upaya melaksanakan amanah Islam sebagai ilmu dan menghidupkan Islam sebagai amalan praktis. Artinya, kita wajib merealisasikan kehadiran Islam dan sekaligus mempraktikkannya.
Lalu bagaimana seharusnya kita bersikap bila penguasa yang memerintah, menjauhkan ajaran Islam tatacara akhlak muamalah sesama manusia? Paling tidak, kita harus berusaha mempertahankan Islam sebagai ilmu, hingga Allah SWT memberi izin kepada orang-orang yang akan datang membawa purnama langit bagi semua makhluk Allah SWT mampu menerapkan dan melaksanakan ajaran Islam secara utuh.
Betapa pun keadaannya, seorang Muslim tetap dituntut agar tetap teguh di bawah cahaya lilin yang masih tersisa, dan tetap setia menjaganya agar tidak sampai padam. Jangan sampai orang yang tidak bertanggungjawab mengambil puntung lilin tersebut lalu menggunakannya mengobarkan kebakaran. Seorang Muslim, hendaknya tidak senantiasa nengeluh, apalagi berkata, “Apa artinya Islam kalau hanya merupakan ilmu saja?”
Biarlah Islam tetap memiliki eksistensi meskipun belum dapat diamalkan secara menyeluruh. Sesudah itu, laksanakan ajaran Islam sekuat tenaga dalam lingkup kekuasaan anda sendiri, termasuk keluarga, sampai tiba saatnya Allah SWT mengizinkan penguasa yang dikehendaki-Nya memiliki kebaikan dan kemampuan untuk menerapkan ajaran Islam. Allah A’lam. ***
Makassar, 11 Juni 2022