Dalam kesempatan itu, sambung Kapendam, Pangdam III/Siliwangi mengingatkan kepada Prajuritnya bahwa kita tidak boleh sombong namun harus bangga dengan apa yang kita punya.
“Bangga itu wajib, yang tidak boleh itu sombong dan takabur, kita punya kebanggaan karena kita punya keterampilan,” ucap Pangdam.
Terkait dengan perkembangan kondisi saat ini, Pangdam memerintahkan untuk pelaksanaan latihan selanjutnya, agar dilatihkan keterampilan menembak yang berbeda dengan biasanya. Karena situasi yang dihadapi sudah beraneka ragam bentuknya, bisa bersenjata, bisa tidak bersenjata, atau bahkan menggunakan bahan kimia, IT, Cyber dan yang lainnya.
“Output dilaksanakannya suatu latihan adalah ketajaman dalam feeling, akurasi dan endurance. Kalau hal tersebut tidak dipenuhi, berarti latihan tidak benar,” tegas Pangdam.
“Dengan diresmikannya lapangan tembak “Tapal Kuda” ini, saya berharap Prajurit Yonif Raider 300/Bjw terbiasa melatih feeling, speed, endurance, serta akurasi,” harap Pangdam.
Di akhir pengarahannya, Pangdam berpesan kepada para Danyon untuk selalu mengadakan kaderisasi dan regenerasi. Sebagai Prajurit jangan saling menjatuhkan dan jangan saling meremehkan. Benahi manajemen satuan. Semakin tinggi kualifikasinya, maka harus semakin benar manajemen Satuan tersebut.
Dalam rangkaian kegiatan peresmian lapangan tembak “Tapal Kuda” tersebut, Pangdam memberikan penghargaan kepada 5 prajurit Yonif Raider 300/Bjw yang berhasil menangkap geng motor, yang dilanjutkan dengan menyaksikan demontrasi menembak dari tower, demontrasi motoris serta demontrasi menembak lapangan “Tapal Kuda”. (*)