Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Manusia membawa karakteristik kebaikan dan kesucian anak kecil, juga kejahatan dan dosa. Ini merupakan gambaran paling nyata tentang kehidupan spiritual manusia dan hirarki mereka: seseorang menerima kekuatan kemalaikatan ketika yang lain tidak menerimanya.
Inilah yang membuat seseorang lebih baik dari orang lain, seperti intan melampaui zamrud, yang lebih baik daripada safir, yang lebih baik daripada rubi.
Semua ini merupakan permata langka tetapi mereka berbeda dalam keunggulannya. Karena semua permata lebih berharga daripada emas. Emas lebih berharga daripada perak, perak lebih berharga daripada besi. Yang terakhir berakhir sebagai sisa sementara yang lain selalu terjaga sebagai unsur yang bernilai.
Cahaya lebih baik daripada kegelapan. Sesuatu yang tembus cahaya lebih baik daripada yang buram. Yang cerdik lebih daripada yang tidak memiliki pengetahuan. Watak yang baik lebih baik daripada yang buruk. Sesuatu yang terpanggil pada kebaikan lebih baik daripada yang terpanggil pada kejahatan.
Pemalu, berani, murah hati, sabar seseorang lebih baik daripada seseorang yang senantiasa memelihara kebencian, permusuhan, kegelapan, dan kejahatan. Seluruh karakteristik di atas bergantung kepada kedekatan atau kejauhan perspektif mereka, para pembawa kepada sumber kekuatan kemalaikatan.