Prestasi inilah senantiasa memperkuat semangatnya terus berlaga dibidang panahan. Saat diadakan Kejurnas Panahan di Palangkaraya, atas dorongan orang tua, pelatih dan teman-temanya, dia kembali mencoba keberuntungan.
Bersama 29 orang pemanah se-Bali yang berlaga pada ajang kejurnas tersebut, Eka panggilan akrabnya kembali bisa membuktikan dirinya sebagai pemanah terbaik nasional dengan meraih predikat juara satu.
“Atas dukungan semua pihak, terutama keluarga saya bisa meraih juara satu nasional,” ujarnya.
Eka yang sejak kecil hobi berolah raga ini pun mengungkapkan cita-citanya untuk bisa menjadi atlet internasional. Namun di balik cita-cita mulia itu jujur dia mengaku minim dukungan dana.
“Jujur tiyang akui, selama ini tiyang ikut lomba berkat dukungan dana dari orang tua saja. Untungnya orang tua tiyang sangat mendukung upaya tiyang,” paparnya didampingi Perbekel dan Klian adat Sibangkaja.
Di balik prestasi yang dia raih dan mampu mengharumkan nama Bali di kancah pemanah nasional, dia berharap pemerintah, baik itu Pemerintah Kabupaten Badung maupun Pemerintah Provinsi Bali memberikan dukungan materi untuk melengkapi peralatan yang dia miliki.
“Saya sebagai warga Badung dan warga Bali berharap pihak pemerintah ikut memfasilitasi saya dalam menggeluti olah raga ini, layaknya cabang-cabang olah raga lainya. Toh kami juga berbuat baik untuk Bali,” pungkasnya. (balikini)