“Akan ada dua titik berpotensi dalam penyebaran Covid-19. Pertama, saat penjemputan jemaah haji oleh keluarga atau kerabat. Sudah menjadi tradisi bahwa yang menjemput seorang jemaah haji tidak hanya satu orang, bisa dua, tiga, empat, bahkan lebih. Andai kata satu orang dijemput oleh 2-3 mobil, satu mobil berisi 4-5 orang, bisa dilihat berapa orang yang akan berkerumun disitu,” jelas Khaeroni di Ruang Kerjanya, Selasa (12/07/2022).
“Kedua, nanti waktu pulang, juga sudah menjadi tradisi kerabat dan saudara jemaah haji akan berdatangan dan berinteraksi. Ini harus kita lakukan sosialisasi dan edukasi kepada mereka supaya tetap mematuhi protokol kesehatan,” lanjutnya.
Khaeroni juga menegaskan, apabila ditemukan gejala Covid-19 pada jemaah haji, maka keluarga yang bersangkutan dianjurkan untuk tidak mengunjungi dahulu jemaah haji tersebut.
Secara Umum, PPIH Embarkasi Debarkasi Makassar menyatakan siap menerima kepulangan Jemaah haji yang berasal dari 8 Provinsi di Indonesia Timur, Embarkasi Haji Makassar (UPG) berjumlah 7.320 orang jemaah haji, dan Alhamdulillah sampai saat ini belum menerima kabar adanya Jemaah Haji yang meninggal dunia apalagi sakit parah.
Sementara itu, Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Sulsel H. Ikbal Ismail selaku Sekretaris PPIH Embarkasi Makassar mengatakan, PPIH sudah menyiapkan fasilitas Poliklinik kesehatan di Asrama Haji Sudiang Makassar. PPIH melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel dan Kanwil Kantor Kesehatan Perlabuhan (KKP) juga sudah menyiapkan ambulan dan rumah sakit rujukan terdekat bila ditemukan jemaah haji dalam keadaan darurat kesehatan yang butuh penanganan lebih lanjut.
“Kemudian di asrama haji, kami akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan agar menyiapkan tim untuk memeriksa jemaah haji yang baru datang. Jadi mereka akan melakukan screening dengan Thermal Scanner,” terang Ikbal.
“Apabila ditemukan gejala-gejala Covid-19 maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan yakni antigen atau PCR. Apabila ditemukan reaksi ringan maka akan dilakukan isolasi oleh satgas covid daerah. Apabila ditemukan reaksi berat maka akan dilarikan ke rumah sakit yang telah ditetapkan,” lanjutnya.
Ikbal melanjutkan, setelah melakukan pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Embarkasi/kepulangan, jemaah haji akan diberikan kartu kewaspadaan kesehatan yang berisi data-data mengenai kesehatan jemaah. “Kartu ini dapat dipergunakan untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas atau rujukan ke rumah sakit,” tambahnya.
Hal lain, kata Ikbal Ismail, Air Zam-zam buat Jemaah Haji di Embarkasi/Debarkasi Makassar sebagian sudah didistribusi ke daerah, mudah-mudahan proses Debarkasi lancar sebagaimana proses Embarkasi tentu ini semua berkat kerjasama dan koordinasi yang baik yang sudah terjalin dengan seluruh stakeholder pelaksanaan Haji selama ini di Embarkasi Debarkasi Haji Makassar. (*)