PEDOMAN RAKYAT. BONTOSUNGGU. Kepala Dikti Wilayah IX Sultanbatara Drs. Andi Lukman mengukuhkan Dr. Maksud Hakim sebagai guru besar di Aula Rivai Pakihi, kampus INTI Jeneponto (Senin, 18/07/20). Acara ini berlangsung hikmat, dan dirangkaikan pula pelantikan beliau sebagai Rektor Institut Turatea (INTI) Jeneponto oleh Pembina Yayasan YAPTI Anwar Rivai dan disaksikan Andi Lukman.

“Profesor Maksud Hakim adalah guru besar yang ke 97 yang aktif. Dan yang ke 13 selama saya menjabat sebagai Ketua Dikti,” aku Lukman.
Di depan para civitas kampus INTI, rombongan DIKTI, para pejabat daerah dan para undangan lainnya, Andi Lukman menekankan betapa pentingnya pendidikan sekaligus betapa strategisnya peran institut di Jeneponto
“Kehadiran Insititut Turatea adalah instrumen pengentasan kemiskinan di Jeneponto. Ini perlu disadari betul oleh pemerintah Kabupaten Jeneponto. Sayang sekali, pak bupati tidak bisa hadir pada momen penting dan istimewa ini. Jeneponto sepatutnya bangga dengan kehadiran dan kiprah institut ini,” ujar Lukman sembari menyampaikan salam ke pak bupati lewat sekretaris Dinas Pendidikan yang mewakili beliau.
Dalam sambutannya, Andi Lukman berpesan bahwa rektor adalah amanah. “Rektor adalah soal kepemimpinan yang berkemampuan menyelesaikan segenap masalah. Seorang rektor adalah amanah yang harus dijaga dan dikembangkan,” pesan Lukman.
Di ujung sambutan, Andi Lukman menitip pesan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim untuk institut bersama jajarannya mengimplementasikan “Merdeka Belajar”.
Bermula di tahun 1996, saat mahasiswa YAPTI masih berjumlah 100 orang, Maksud Hakim menjabat sebagai pembantu ketua II STIE YAPTI, kemudian menjadi Ketua STIE. Genap 26 tahun mengabdi di Kampus YAPTI, kini Maksud Hakim menjabat sebagai Rektor INTI dengan menyandang guru besar.
“Dari awal saya memang bercita-cita menjadi dosen. Dunia pendidikan adalah minat dan mimpi saya, namun tidak pernah menyangka bisa menjadi guru besar. Ini tidak terlepas dari dukungan dan motivasi yang tidak henti diberikan oleh pembina yayasan pak Anwar Rivai,” aku Maksud Hakim.
“Ajaran untuk senantiasa A’jama Sitappa adalah motivasi yang selalu diberikan pak Anwar Rivai pada saya. Bahwa seberat apapun pekerjaan harus diselesaikan dengan baik dan benar. Tidak boleh berhenti sebelum pekerjaan itu tuntas,” ujar Maksud Hakim.
Kegigihan seorang Maksud Hakim dalam meniti mimpi dan cita-cita mulai terbangun sejak SD hingga meraih gelar profesor. Setelah membacakan pidato pengkuhannya berjudul “Strategi Meretas Kemiskinan yang Merupakan Gejala Sosial dalam Kehidupan” Maksud Hakim menyampaikan sedikit kilas balik proses pencapaian pendidikannya.
“Saya meniti karier pendidikan dengan keadaan yang prihatin,” ungkap Maksud Hakim sambil menyeka air mata. “Apa yang telah saya raih sekarang adalah bukti bahwa dengan ikhtiar serta doa kepada Allah yang Maha Kuasa, segala yang tidak mungkin akan menjadi kenyataan,” jelasnya mantap.
Acara berakhir ba’da Dhuhur. Berfoto-foto lalu bersantap bersama, lalu ditutup sholat Dhuhur berjamaah.(ab)

