PEDOMANRAKYAT, WATAMPONE-
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bersama Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) berunjukrasa memprotes kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diumumkan pemerintah, 3 September 2022.
Mereka berunjukrasa mulai dari tugu bundaran jam depan Rumah Jabatan Bupati Bone Jalan Petta Ponggawae, Watampone, Selasa (6/9/2022), bergerak menuju Gedung DPRD Bone.
Mahasiswa dipimpin koordinator lapangan Muh Faisal sedangkan APKLI dipimpin Asmar Jun dan Iwan Hammer. Mereka bergerak menuju Gedung DPRD Bone menggunakan 7 mobil truk. Mereka diterima oleh Ketua Komisi III DPRD Bone HA Suaedi bersama Anggota DPRD AM Salam.
Dalam tuntutannya, pengunjukrasa menuntut agar pemerintah menurunkan harga BBM. Situasi demonstrasi sempat ricuh ketika mahasiswa PMII naik ke lantai dua mencari Ketua DPRD Bone, dia dihadang oleh Brimob dan minta mereka turun.
Beberapa saat kemudian, Ketua DPRD Irwandi Burhan bersama H.Syaifullah turun menemui pendemo.
Ketua DPRD Bone Irwandi Burhan kepada media ini mengatakan, kenaikan harga BBM berdampak pada perekonomian rakyat, termasuk tarif angkutan.
Irwandi mengatakan, aspirasi pengunjuk rasa akan disampaikan ke DPRD Bone akan segera diteruskan ke DPRD Provinsi Sulsel dan DPR RI melalui email atau fax.
Dalam pertemuan itu, pengunjukrasa membuat empat kesepakatan dengan DPRD Bone. Pertama, menuntut pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi. Kedua minta pemerintah memberantas mafia BBM Bersubsidi. Ketiga, DPRD Bone mengawal tuntutan mahasiswa supaya harga BBM turun, dan keempat Ketua DPRD Bone menandatangani pernyataan sikap. (rur)