“Dengan RPH itu tenaga kerja baru akan terserap dan meningkatkan kesejahteraan peternak karena harga daging sapi potong lebih mahal dibandingkan sapinya dijual hidup,” katanya.
Disebut modern karena peralatan yang akan digunakan adalah berbasis mesin. Mulai dari pemotongan, pengulitan, dan berbagai peralatan mesin lainnya. Dilengkapi sistem perbahan sera fasilitas pelayun yang bisa menjaga kualitas daging sapi sebelum dibekukan.
Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Sinjai H. Burhanuddin mengatakan, daging yang diproduksi dipastikan berstandar nasional dengan disertai Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Sehingga, produksi sapi dipastikan aman dan memenuhi syarat untuk dikirim keluar daerah hingga luar provinsi.
“Akan dilengkapi dengan SNI, jadi produk sapi yang dihasilkan dari RPH modern ini dipastikan berstandar nasional sehingga hasil dari pemotongan akan diproses lebih lanjut dan tidak dalam bentuk karkas tapi dijual dalam bentuk daging beku,” tandasnya.
Dengan berdirinya RPH modern itu, sektor ekonomi ternak sapi warga jelas bergerak, belum lagi usaha-usaha masyarakat di Kecamatan Sinjai Selatan bisa tumbuh. (AaN)