Gus Taslim—sapaan akrab Ketua Yayasan Pondok Pesantren DDI Galesong Baru, sekaligus mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini mengemukakan, media digital, atau multimedia, dan film maker, bisa menambah minat belajar anak anak muda, khususnya menyangkut audio, video, hingga animasi.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Kota Makassar, H.Jurlan Em Saho’as mengaku, peserta workshop selain anak anak milenial di Kota Makassar yang memiliki pengetahuan dibidang digital, juga perwakilan BAZNAS berbagai kabupaten/kota se Sulawesi Selatan.
Menyinggung materi yang disajikan dalam workshop yang digelar hingga Senin, 26 Desember 2022 itu, mantan wartawan harian terkemuka—Pedoman Rakyat Ujungpandang dan Sutradara Film Air Mata Jendi ini mengatakan, dimulai dari memanfaatkan media digital untuk desain online dan membuat konten kreatif di medsos (Wahyuddin Ridwan, S.Pd., M.Pd), Penulisan Berita Online dan Desain Media (Agus Nyomba –Jurnalis Sindo Online).
Materi lainnya, Publik Speaking (Dr. Nur Setiawati, M.Ag, Ph.D), Prosedur produksi berita dan program siaran BAZNAS TV (Direktur BAZNAS TV), Perencanaan peliputan dan Produksi Program TVRI (Anto Bahri–Ketua Tim Perencanaan dan Pengendalian Produksi dan penyiaran berita, Teknik Fotografi Ocha Alim Bachri (Redaktur Foto TribunTimur), serta Dasar dasar Penyutradaraan Film–Sjamsul Ma’arif, M.Sn (Film Maker, Dosen IKJ).
“Memang sasaran BAZNAS Makassar dalam kegiatan ini adalah mengajak anak anak muda yang sering membuat konten -konten di media sosial. Kita ajak mereka memperkaya pengetahuan, agar mereka tidak sekadar membuat konten. Melalui pemateri yang ahli di bidangnya, nantinya mereka mampu menuangkan pengetahuan, utamanya konten konten yang memiliki nilai jual, sehingga anak anak muda kita mampu berkreasi di tengah tengah majunya pengetahuan teknologi informasi yang demikian maju saat ini,” tutup pria Bugis asal Palopo ini. (din pattisahusiwa)