Menurutnya, pihaknya tetap akan melihat kondisi secara langsung di pulau seluas 14 hektar itu. “Kami tetap akan kesana. Kalau tidak ada halangan, hari Selasa tanggal 3 Januari 2023 kami ke sana,” jelasnya, didampingi Komandan dan Wakil Komandan BTB Sudirman N, dan Asrijal Syahruddin, serta dua anggota BTB masing-masing, Ahmad Kamsir, dan Syarifuddin Pattisahusiwa.
Magister Universitas Islam Makassar (UIM) ini meminta warga Kodingareng khususnya, dan warga Kota Makassar umumnya agar lebih berhati-hati, karena cuaca saat ini lebih ekstrim. Pernyataan senada dikemukakan Ramli Lallo.
Seperti diketahui, pulau berjarak sekitar 15 kilometer dari Kota Makassar, dan dapat ditempuh sekitar 45 menit dengan kapal penyeberangan dari dermaga Kayu Bangkoa tersebut, merupakan salah satu kelurahan binaan BAZNAS Kota Makassar.
Pada Sabtu, 10 September 2022 lalu, BAZNAS Kota Makassar menggelar penyuluhan sanitasi dan kampung zakat. Saat penyuluhan yang juga dihadiri Lurah Kodingareng, Ronny Catur Prabowo, S.STP, perwakilan Puskemas, Ketua-ketua RT/RW, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan, hingga pengurus masjid itu, warga mengharapkan, BAZNAS Kota Makassar dapat menyediakan jamban keluarga.
“Open Defecation Free (ODF), atau Stop Buang Air Besar Sembarangan, adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan. Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan,” tutur perwakilan Puskesmas Kodingareng, seraya menambahkan, sebagian warga juga masih membuang tinja di jamban tetangga.
Karena itu, warga mengharapkan, ada pelibatan BAZNAS Kota Makassar membantu penyediaan jamban, sehingga masyarakat tidak lagi membuang tinja di sembarangan tempat. Misalnya ke laut. Di kelurahan masih membutuhkan 223 buah jamban keluarga. (din pattisahusiwa)