Adapun beberapa faktor keberhasilan Sinjai dalam mengurangi angka kemiskinian diantaranya Program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang dinilai sangat strategis.
Ia mencontohkan dari sektor kesehatan melalui program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari Pemerintah Pusat dan program Jamkesda Plus dari Pemkab Sinjai.
“Masyarakat yang tidak terlayani di program KIS, Pemda telah menganggarkan puluhan milyar dari APBD untuk program kesehatan gratis,” jelasnya.
Program perlindungan sosial, seperti program sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan bantuan sosial lainnya peruntukannya dinilai tepat sasaran sehingga turut mempengaruhi menurunnya angka kemiskinan di Sinjai.
Disisi lain, tim penanggulangan kemiskinan Kabupaten Sinjai dinilai inovatif dalam menjalankan programnya dengan berkolaborasi beberapa stakeholder baik perusahaan maupun lembaga perbankan melalui CSR.
Selanjutnya, kata Arif, faktor yang mempengaruhi berkurangnya angka kemiskinan di Sinjai adalah pemberdayaan ekonomi UMKM yang semakin bergeliat.
“Dari tahun ke tahun angka kemiskinan di Sinjai menunjukkan tren penurunan. Terakhir berada di angka 8,80 persen. Ini suatu kemajuan yang sangat menggembirakan karena kita ketahui selama dua tahun kita dilanda Covid-19, tetapi Sinjai masih mampu menurunkan angka kemiskinan. Tentu ini semua tidak lepas dari kinerja Pemkab Sinjai bersama semua pihak,” pungkasnya. (AaN)