“Alhamdululillah hampir seluruh pengecer sudah melakukan penebusan dan melakukan penyaluran ke petani. Rata-rata sekitar 7-9 ton setiap pengecer bahkan ada yang sudah sampai 14 ton,” tandasnya.
Sementara ketersediaan pupuk subsidi yang berada di gudang penyimpanan saat ini untuk jenis NPK ponska 300 ton dan urea sebanyak 700 ton.
Lebih lanjut dikatakan bahwa selama dua pekan diawal tahun ini penyaluran pupuk memang belum dilakukan karena ada proses administrasi yang harus dilalui oleh pihak pengecer dan distributor sehingga penebusan baru mulai dilakukan pada pekan ini.
“Baru beberapa hari yang lalu pihak pengecer melakukan penandatanganan surat perjanjian jual beli (SPJB). Olehnya itu saat ini kita dorong pengecer dan distributor untuk mempercepat penyaluraannya,” jelasnya.
Sementara itu salah seorang pengecer pupuk di desa Patalassang Kecamatan Sinjai Timur, Usman mengatakan bahwa selama ini ketersediaan pupuk di kios miliknya tetap lancar dalam melayani kebutuhan para petani yang berada di desa Patalassang, Sanjai dan Lasia.
“Untuk saat ini pupuk subsidi yang tersedia di kios kami adalah NPK ponska sebanyak 3 ton dan sore hari ini kembali akan masuk pupuk urea sebanyak 14 ton,” jelasnya.
Menurutnya, selama in tidak ada kendala yang berarti diahadapi oleh para petani yang berada diwilayah cakupannya. (AaN)