Nurhayati memberi contoh kutipan dari instagram kalimat: (1) nama FZ yang ada di benakku adalah “sampah’. Kalimat (2) ‘Nga” (inisial), bukan pejabat saja “bangsat”. Kedua kalimat ini tentu saja merupakan hasil pemikiran penulisnya yang dituangkan dalam bentuk gaya bahasa sindiran kasar (sarkasme). Penulis atau pembaca menggunakan gaya bahasa sindiran agar menambah efek kepada pembacanya.
“Dari sisi psikolinguistik proses psikologis dan proses mental pembicara dan penulisnya tidak menyukai kedua orang yang disebutkan (FZ-Nga) tersebut,” ujar Nurhayati sambil menambahkan, proses psikologis penulis dan pembicara dengan menggunakan bahasa sindiran itu ingin memengaruhi pembaca atau pendengarnya untuk ikut membenci kedua orang itu.
Ujaran berupa ancaman dan perbuatan tidak menyenangkan, penghinaan, dan penghasutan dapat menjadi kekerasan verbal dengan menyerang psikis lawan tutur. Ancaman ditujukan kepada orang tertentu dapat berupa menggunakan alat yang mematikan. Penghinaan dengan mengatakan bahwa seseorang itu lembek, bodoh, dan gorong-gorong. Salah satu bentuk kekerasan verbal berupa kritik dalam kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami selebritas dan politisi VM.
“Mau simpan takut kayak LK,” tulis Nurhayati mengutip seorang warga net yang berkomentar atas kasus yangt melanda selebritas itu.
Ujaran kebencian di tweeter, juga dikutip Nurhayati dari salah satu akun yang ditayangkan 24 Agustus 2021, Bunyi ujaran tersebut,” Iya memang koruptor harus di-“bully”, klo di Cina udah ditembak mati org kaya gini di depan publik”. Ujaran kebencian seperti ini dimaksudkan memengaruhi pengikutnya turut membenci seorang menteri yang menilep bantuan sosial Covid-19 dan menyinggung hakim yang memvonis ringan terdakwa.
Nurhayati juga menjelaskan penggunaan emoji (bahasa gambar). Simbol ini dapat memengaruhi pikiran lawan tutur. Apalagi salah menggunakan emoji yang dipersiapkan untuk menyerang lawan. Penggunaan emoji tentu melalui proses psikologis penulisnya, “Hanya saja jangan salah menafsirkan emoji tersebut,” istri Drs. Syairuddin Muhidin, M,Pd. dalam orasinya.
Biodata:
Nama lengkap : Prof.Dr.Nurhayati, M.Hum
Jabatan Fungsional : Pembina Utama Madya, Gol.IV/d.
Pendidikan : SDN 1 Pekkabata Polewali Mandar (lulus 1972)
SMPN 1 Polewali Mandar (1975) Sekolah Pendidikan Guru Negeri (SPGN) Polewali (1979)
Sarjana Muda Bahasa & Sastra Fakultas Sastra Unhas (1983)
Sarjana Bahasa dan Sastra Fakultas Sastra Unhas (1985)
Magister of Humaniora Sekolah Pascasarjana Unhas (1996)
Doktor Sekolah Pascasarjana Unhas (2006).
Riwayat Pekerjaan:
Guru SMP Swasta Alma’rif Makassar (1981-1984)
Dosen tetap pada Dep.Sastra Indonesia Fak.Ilmu Budaya Unhas (1986-)
Sekretaris Jurusan Sastra Indonesia FIB Unhas (1999-2001).
Ketua Jurusan Sastra Indonesia FIB Unhas (2001-2004).
Ketua Prodi Magister Linguistik (2008-2012,& 2013-2017 periode I-II).
Ketua Program Studi Doktor Sastra Indonesia FIB Unhas (2020-).
Ketua Komite SDN Inpres Pampang (2016-)
Ketua Pengkajian Pelestarian dan Pengembangan Budaya Mamuju (2017-).
Keanggotaan Profesional:
Anggota: Himpunan Pengajar Bahasa Indonesia (HPBI), Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI), dan Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI); dan Ketua Lembaga Pelestarian Pengkajian Pengembangan Budaya Mamuju (LP3BDM). (MDA)