PEDOMANRAKYAT, WAJO — Dirjen Bimas Islam Kemenag RI meresmikan Kampung Zakat di Desa Pammana, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Menurut Dirjen yang juga putera asal Kabupaten Wajo Sulsel ini, bahwa Menteri Agama RI menargetkan agar pada tahun 2023, ada 1.000 Kampung Zakat yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Kampung Zakat merupakan salah satu program sinergi antara Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama dengan Badan Amil Zakat Nasional( Baznas) dan lembaga pengelola zakat lainnya. Kampung Zakat digulirkan sebagai upaya mengentaskan kemiskinan dan mengungkit ekonomi umat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk daerah 3T.
“Kami sudah diskusikan dengan berbagai lembaga pengelola zakat, bila saat ini baru ada 514 kampung zakat. Kita akan masifkan lagi pada tahun ini menjadi 1.000 kampung zakat. Kalau ini bisa berjalan dengan baik, saya yakin upaya pemerintah dalam melepaskan kemiskinan itu akan didorong oleh keberadaan kampung zakat yang diinisiasi dan didirikan oleh masyarakat,” ujar Kamaruddin Amin di Lapangan Desa Pammana, Jumat, (24/02/2023)
Melalui program ini, Kementerian Agama mendorong kampung-kampung zakat bisa berkembang dan bertumbuh di seluruh daerah di Indonesia. Program ini sekaligus menjadi upaya negara dalam meningkatkan perekonomian umat melalui optimalisasi dana zakat.
Kampung Zakat bergulir sejak 2018. Saat ini, tercatat ada 514 Kampung Zakat yang sudah diresmikan. Kesemuanya adalah binaan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, Baznas, sejumlah Lembaga Amil Zakat (LAZ), dan Pemerintah Daerah.
Dari jumlah itu, ada 19 Kampung Zakat yang merupakan binaan Kementerian Agama. Dan Desa Pammana di Kab. Wajo merupakan Kampung Zakat ke-22 dan diresmikan langsung oleh salah satu Putera Daerah yang saat ini menjabat sebagai Dirjen Bimas Islam dan didampingi oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Tarmizi Tohor, Kakanwil Kemenag Sulsel serta Bupati Kabupaten Wajo.
Sebelumnya, Bupati Wajo H. Amran Mahmud menyampaikan, ucapan terima kasih kami atas kepercayaan Kemenag RI melalui Dirjen Bimas menjadikan Desa Pammana di Kabupaten Wajo Sulsel sebagai Salah satu lokasi yg terpilih dijadikan kampung Binaan Kemenag RI.
Bupati Wajo juga memaparkan, semenjak awal kepemimpinannya, sudah mengajak dan menginisiasi “Pembersihan Harta’ dengan pembayaran zakat profesi bagi seluruh ASN di Kabupaten Wajo.
Zakat yang dikumpulkan oleh para muzakki melalui Baznas dan Lembaga Zakat lainnya sangat membantu pemberdayaan masyarakat kita yang membutuhkan. Semoga Energi “Kampung Zakat” di Pammana Kabupaten Wajo ini bisa menular semangatnya ke seluruh daerah di Kabupaten Wajo dan Sulsel.
Peluncuran Kampung Zakat ini dihadiri Ratusan warga dan berlangsung di lapangan Bola Desa Pammana Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo. “Ini adalah Kampung Zakat ke-22 yang diluncurkan Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Islam. Program ini bertujuan untuk perbaikan ekonomi umat dan pemberdayaan masyarakat,” kataTarmizi Tohor usai peluncuran Kampung Zakat,
Tarmizi menambahkan bahwa potensi zakat di indonesia bila dimaksimalkan bisa terkumpul 400 trilyun pertahun, bila ini dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi umat di Indonesia maka Insya Allah Negara kita bisa beranjak menjadi negara maju dan berdaya. dalam menyukseskan program unggulan ini, Kemenag tidak bisa berjalan sendiri. Untuk itu, Kemenag menjalin sinergi dengan masyarakat dan stakeholder lainnya.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Makanya kami harus bekerja sama dengan masyarakat, Baznas, LAZ dan pemerintah daerah. Dengan sinergi ini, program Kampung Zakat akan berkembang seiring potensi yang dimiliki daerah. Misalnya, budidaya perikanan, perkebunan, UMKM, dan usaha lainnya,” ujar Tarmizi.