Memasuki babak kedua, Bhayangkara FC berusaha mengejar ketinggalannya, Namun pada menit ke-70 justru PSM berhasil kembali membobol gawang Raharjo. Gol ini lahir melalui kaki Kenzo Nambu yang berhasil menerima umpan manis dari Everton yang menahan bola dengan dada saat membelakangi gawang. Dia mengumpan ke Kenzo yang melanjutkan bola itu hanya dengan tendangan kaki kanan datar berhasil mengecoh Raharjo yang sudah salah posisi, 2-0.
Setelah unggul 2-0, PSM terus meningkatkan serangan antara lain ketika tendangan pojok Yance Sayuri terlambat disambar Kenzo yang sudah berada di depan gawang Bhayangkara. Tetapi 12 menit kemudian, Bhayangkara malah berhasil memperkecil ketinggalannya membuat kedudukan menjadi 2-1. Gol Bhayangkara FC ini lahir dari tandukan Adilson Salles yang melanjutkan umpan salah seorang pemain dari sisi kiri pertahanan PSM.
Satu menit kemudian, Ramadhan Sananta sebenarnya dapat menghasilkan gol tambahan, namun tandukannya melambung di atas mistar gawang lawan. Nanti pada menit ke-90 Sananta berhasil mengobati kekecewaannya ketika memperoleh umpan lambung Wiljam Pluim yang melakukan serangan balik. Pemain belakang Bhayangkara menerapkan perangkap “offside”, namun Pluim berhasil menghindari jebakan tersebut dan mengirim bola ke Sananta yang berdiri bebas di sebelah kiri. Pencetak gol terbanyak PSM ini menggiring bola melewati seorang pemain belakang Bhayangkara dan dengan satu tendangan menggantung berhasil menaklukkan kiper Bhayangkara A.Raharjo, mengubah kedudukan menjadi 3-1 hingga pertandingan usai.
Dengan tambahan satu gol ini, Ramadhan Sananta menjadi satu-satunya pemain domestik pencetak gol terbanyak dengan 10 gol. Pemuncak pencetak gol terbanyak masih dikuasai David da Silva (Persib) dengan 20 gol, menyusul Matheus Pato (Borneo FC, 19), Ilija Spasojevic (Bali United, 15), Privat Mbarga (Bali United, 13), Lulinha (Madura United, 11), Ryo Matsumura (Persis Solo, 11), Ciro Alves (Persib, 10) dan Ramadhan Sananta (PSM, 10).
