spot_img

Mahasiswa Unhas Bengis dan Memalukan

Bagikan:

Tanggal:

Pada faktor solidaritas kelompok, para mahasiswa yang berhimpun di organisasi kedaerahan justru sangat rentan. Pasalnya, mereka cenderung merasa memiliki perasaan yang sama (ingroup feeling) terhadap situasi di luar dirinya, sehingga bila ada satu rekannya yang mendapat perlakuan kurang menyenangkan, anggota yang lain dengan mudah merasakannya. Tanpa diminta, perlakuan yang diterima seseorang itu bisa berubah seketika menjadi emosi massal. Tidak terlepas apakah itu kawanan intelektual atau orang biasa.

Motif beda organisasi daerah itu bisa saja mendompleng pada objek lainnya, seperti karena beda fakultas, kampus, dan lain sebagainya, sehingga tawuran antar mahasiswa semakin meluas. Hal ini sebagai cara mencari dukungan massal. Padahal bila ditelusuri lebih jauh, emosi kelompok kedaerahan kerap menjadi pemicunya.

Begawan aktivis HMI Nurcholish Madjid (Cak Nur) pernah menyebut organisasi primordial bagi organisasi mahasiswa daerah. Bahkan meledek mereka yang masih terkungkung dalam batas-batas geografis lokal kedaerahan, meski mereka berada di ruang terbuka yang modern. Membayangkan mahasiswa daerah datang ke Kota Makassar, namun setelah tiba di kota yang beragam ini, mereka masih berkumpul dengan orang-orang daerahnya. Tidak berbaur. Berbicara masih dengan bahasa yang sama, persoalan yang sama, hingga target yang sama setelah lulus.

Tidakkah lebih menarik organisasi-organisasi mahasiswa yang lebih menasional seperti HMI, GMNI, PMII, dan PMKRI. Bukankah dengan berkumpul dengan organ seperti HMI, mahasiswa akan lebih terbuka jaringannya, pengalamannya, hingga pengetahuannya, mengingat lebih beragam orang-orangnya.

Karenanya bila organisasi primordial itu tidak lantas membuat mahasiswa lebih cerdas, bersikap inklusif dalam berorganisasi, dan bahkan menjadi pemicu tawuran, sebaiknya ditata ulang, bila tidak ingin diminta masyarakat dibubarkan. Terutama dari sistem pembinaannya. Jangan sampai, organisasi itu hanya jadi jebakan bagi mahasiswa asal daerah untuk tidak maju dan tidak berani untuk berinteraksi dengan yang lain.

Baca juga :  Halifah Pagarra Dikukuhkan Sebagai Guru Besar UNM, Indira Yusuf Ismail Sampaikan Selamat

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Upaya Disdik Sinjai Realisasikan Program ‘Sinjai Bebas Paket A’

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Salah satu program unggulan Penjabat Bupati Sinjai T.R. Fahsul Falah di bidang pendidikan adalah Sinjai...

Sukses, Pesawat TNI AU Kirim Bantuan Logistik Untuk Warga Palestina, Termasuk Bantuan Enrekang

PEDOMANRAKYAT, ENREKANG – Bantuan logistik bagi warga Palestina terus mengalir, dan kali ini dengan metode yang cukup spektakuler,...

Ribuan Siswa SMP di Sinjai Akan Ikuti Ujian Sekolah Gunakan Chromebook

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Ribuan pelajar kelas IX tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Sinjai pada pekan depan...

PJ Bupati Enrekang Pantau Pemberian Vaksinasi Meningitis Kepada 196 CJH

PEDOMANRAKYAT, ENREKANG – Sebanyak 196 Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Enrekang menerima vaksinasi Meningitis kamis (18/04/2024). Pemberian vaksinasi...