Menanggapi hal itu, Andi Amar Ma’ruf sumringah karena kedatangan anak-anak muda GK Sulsel yang sesama visi. Andi Amar mengatakan pernah merasakan sebagai pemilih pemula yang terdapat perbedaan antara dulu dan sekarang.
“Dulu pemilih pemula tergantung pilihan orang tuanya, sekarang kita pandai memilih yang tepat karena didukung sosial media, koran, TV bahkan teknologi informasi,” terangnya.
Andi Amar menekankan anak-anak muda seperti GK Sulsel perlu menguasai media sosial dan dunia IT. Ia memberikan contoh diantaranya semua program pemerintah di dinas disebarkan melalui sosial media dan jika tidak dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi akan sulit maju.
“Perkembangan teknologi tidak dapat terbendung, manusia kalau masih berfikir tradisional tidak akan bertahan, dan pasti lebih banyak yang mau maju, kreatif, terpancing berinovasi sehingga selalu berfikir bagaimana mengembangkan dirinya,” jelasnya.
Soal perpolitikan pemuda, Andi Amar mengungkap banyak anak muda sekarang tertarik politik meskipun ada yang menghindarinya. Ia mengajak pemuda perlu banyak terlibat aktif di dunia politik, karena untuk membuat perubahan politik Indonesia yang dianggap buruk dapat diubah dengan berada di dalam sistem.
“Kita perlu ubah pola pikir anak muda zaman sekarang, jangan sampai berpatokan sama materi baru mau bergerak. Kita butuh orang-orang seperti GK Sulsel yang milenial dan militan, yang mau bergerak bukan demi materi tapi demi kemajuan bersama,” tandas Andi Amar.(Hdr)