Tapi bagi Idar , panggilan akrab Prof Rasmidar Samad lain lagi, justru memberi semangat untuk terus berkarya dan mengatakan tidak usah ragu, Alumni PPSP tidak akan punah.
Secara fisik atau jumlah bisa punah, tapi jangan lupa ada pondasi yang telah ditancapkan para Alumni PPSP berupa pembangunan masjid yang kelak bisa dijadikan pusat budaya islam, selain itu ada juga UMKM La Bello yang kini sudah mulai mengepak sayapnya dengan merangkul usaha kecil milik para alumni. Dan satu lagi, ada studio podcast yang diberi nama ” Podcast Anak Modul “.Semua ini bakal menjadi pengingat, bahwa dulu IKA PPSP IKIP UP pernah ada.
” Hampir setiap organisasi pasti ada satu sosok penggerak atau motor penggerak. Untuk IKA PPSP IKIP UP sosok tersebut adalah Waris Ardhy (85) untuk itu dari lubuk hati yang paling dalam saya secara pribadi mengucapkan terima kasih ” ujar Prof Idar.
Hanizah Ibrahim yang kesehariannya sebagai Hakim Tinggi di Kantor Pengadilan Tinggi Sulawesi Selatan, sedikit berkisah tentang keunggulan sekolahnya PPSP ( Proyek Perintis Sekolah Pembangunan ) menurutnya, ada satu mata pelajaran ( lupa namanya ) yang hanya berupa titik titik jika titik titik itu dihubungkan satu sama lain akan membentuk gambar sesuai keinginan, mata pelajaran tersebutlah yang membuatnya lulus tes Cakim ( calon hakim ) tahun 1983 di Jakarta,
Ketua OSIS
” Pengalaman organisasi pertama bagi Lexy Mayloa adalah sebagai ketua OSIS di PPSP. Dari situ Lexy memiliki rasa kepercayaan diri, dan untuk membangun rasa kepercayaan diri harus dimulai dari usia dini” ujar Lexy (85)