Unsur olahraganya semua kalangan bisa menjadikan pencak silat sebagai wadah untuk berolahraga atau kebugaran, selanjutnya ajang untuk mengukir prestasi bagi adik-adik yang masih usia muda karena pertandingan prestasi di pencak silat mulai dari usia dini (Tingkat SD) sampai usia mahasiswa atau dewasa.
“Untuk bisa lebih maksimal dalam meraih prestasi di bidang olahraga khususnya Pencak Silat tentu kita harus memulai pembinaan dari usia dini,” terangnya.
Selanjutnya untuk unsur beladiri praktisnya diperlukan sebagai bekal beladiri ketika harus berhadapan dengan persoalan yang tidak bisa dihindari, namun perlu kita ketahui bersama bahwa belajar beladiri tidak semudah membalikkan telapak tangan.
“Belajar beladiri itu bukan saja pada usia anak-anak, remaja, dewasa bahkan usia tua sekalipun perlu namanya beladiri, tentunya beladiri yang paling ampuh adalah sabar, dan orang yang belajar beladiri/pencak silat seyogyanya menggunakan ilmu padi yakni makin berisi makin merunduk,” jelas mantan atlit PON XV Sulsel ini.
Di tempat yang sama, Hermanto yang juga didaulat sebagai pelatih ekskul Pencak Silat Tapak Suci Pondok Pesantren Khoiru Ummah Galesong menjelaskan, dengan hadirnya Perguruan Tapak Suci sebagai ekskul di Pondok Pesantren Khoiru Ummah Galesong diharapkan bisa memberikan warna tersendiri bagi Pondok Pesantren Khoiru Ummah Galesong.
Harapan itu antara lain adalah semoga kedepan ada di antara santri Pondok Pesantren Khoiru Ummah Galesong yang bisa mengukir prestasi dan dapat mengharumkan nama Pondok, daerah asalnya, bahkan mengharumkan nama bangsa Indonesia dibidang olahraga khususnya Pencak Silat.
“Harapan ini tentunya tidak terlepas dari dukungan penuh pimpinan, para pembina, ustadz dan ustadzah Pondok Pesantren Khoiru Ummah serta orang tua santri itu sendiri,” harapnya.
“Dan Alhamdulillah dukungan penuh dari pimpinan, para pembina, ustadz dan ustadzah serta orang tua santri Pondok Pesantren Khoiru Ummah sangat luar biasa, buktinya di beberapa kali pertemuan dan latihan ke-8 ini, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Khoiru Ummah Galesong Ustadz Abdul Kahar, LC, MA, Mudir Ponpes Ustadz Habib Nur, M.Pd dan beberapa pembina ustadz dan ustadzah lainnya serta beberapa orang tua santri yang ikut latihan bersama santri Pondok Pesantren Khoiru Ummah Galesong,” tutur pria yang kerap disapa K’ Anto.
Ia menambahkan, selain dari pada melahirkan generasi berprestasi tak kalah pentingnya adalah mempersiapkan generasi-generasi muda yang berakhlak dan kuat baik dari segi mental maupun fisik karena generasi muda saat inilah khususnya dari pondok-pondok pesantren yang akan menjadi harapan dan tumpuan serta menjadi garda terdepan dalam menjaga kemurnian agama Islam dari rongrongan para musuh-musuh Islam.
“Sebagai mana motto Tapak Suci yaitu Dengan Iman dan Akhlak Saya Menjadi Kuat Tanpa Iman dan Akhlak Saya Menjadi Lemah,” tutupnya. (*Rz)