PEDOMANRAKYAT, GOWA – Perkara gugatan perdata Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH (SYL) melawan Irsan Fahdin Isfany Kaimuddin Salle, SE, SH (Irsan) berlanjut sampai ke meja mediasi pertama (aanmaning) di Pengadilan Negeri (PN) Sungguminasa, Senin (17/4/2023) pagi.
Rencananya, kehadiran SYL sebagai Termohon Eksekusi itu untuk dimintai pertanggung jawaban berdasarkan hasil putusan terakhir Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia yang sudah berkekuatan hukum tetap (inqracth).
Dihubungi awak media, Wawan Nur Rewa, SH selaku Tim Kuasa Hukum Irsan (Pemohon Eksekusi) mengatakan, SYL diprediksi mangkir dari panggilan hari ini.
“Hingga saat ini sekitar pukul 11.00 Wita pihak Termohon Eksekusi (SYL) belum hadir, sedangkan undangannya pukul 10.00 Wita, kayaknya beliau mangkir, tapi tidak apa-apalah mungkin Termohon anggap panggilan Pengadilan Negeri Sungguminasa ini tidak penting. Kami berharap agar Ketua Pengadilan Negeri Sungguminasa bisa lebih tegas,” katanya.
Selain itu, Wawan sapaan akrabnya ini mengungkapkan akan melibatkan Pengadilan Tinggi (PT), Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA) dalam pengawasan. “Kami akan minta PT dan MA untuk memantau dan mengawasi proses aanmaning ini,” ungkapnya.
Selain itu, Tim Kuasa Hukum Irsan ini membeberkan upaya Hukum yang akan diambil. “Rencananya ke Mabes (LP), kemudian layangkan surat pengaduan ke Presiden Jokowi, setelah itu audiensi dengan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dugaan ‘konspirasi’ kemudian DPR RI, dan beberapa lembaga negara, dan yang saya sebut itu sebahagian saja. Kami sudah rapat internal semalam, tentunya jalur yang sudah kami persiapkan akan kami lewati dan lalui sampai hak kalien kami tercapai,” bebernya.