Catatan Iin Fadhilah Utami dari Inggris (2) : Ujian ‘Open Book’, Lebih Banyak Menulis

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Di perpustakaan ini, semua lengkap. Ada ruang khusus komputer yang dilengkapi printer-nya dan dapat bebas digunakan mahasiswa. Ruang belajarnya pun nyaman dan tenang. Setiap mahasiswa sangat maklum kalau ribut dan berisik sesuatu yang tidak boleh di ruang ini. Tersedia pula kantin.

Perpustakaan ini dibuka 24 jam. Mahasiswa yang mau belajar malam boleh mengunjungi perpustakaan. Dia bisa tinggal hingga tengah malam. Atmosfer akademik-nya sangat luar biasa dan itu sangat didukung oleh fasilitas yang ada.

Tempat berolahraga pun tersedia bagi mereka yang memiliki kesenangan di bidang itu. Jadi, mahasiswa boleh memanfaatkan fasilitas-fasilitas tersebut. Bahkan mereka yang tidak memiliki laptop akan dipinjamkan.

Di luar jam perkuliahan, jika seorang mahasiswa memiliki permasalahan yang berkaitan dengan aktivitas akademiknya, dosen dapat dikontak melalui telpon untuk meminta solusi. Konseling berjalan dengan baik. Saat kuliah, para dosen tidak hanya berdiskusi mengenai bahan kuliah, tetapi juga memberikan tip bagaimana memenej waktu, mengajari bagaimana “publik speaking” (berbicara di depan umum), bagaimana membawakan presentasi, dan modal “soft skill” lainnya. Di Indonesia, Unhas misalnya, “soft skill” diberikan dalam suatu kegiatan khusus, tetapi di Inggris, pada setiap perkuliahan dosen dapat melakukannya. Apalagi kalau mahasiswa mengajukan pertanyaan dan meminta solusi terhadap suatu masalah.

Lulusan SMA Negeri 17 Makassar (2014) ini mengatakan, tidak ada kegiatan yang tanpa arti dan tidak bermanfaat selama mahasiswa di kampus. Itu semua sangat membantu proses pembelajaran mahasiswa. Mahasiswa memperoleh “study skill” (keterampilan belajar) untuk membantu bagaimana cara belajar. Itu diajarkan. Sangat diutamakan juga “mental health” (kesehatan mental) para mahasiswa. Para dosen akan selalu menekankan, kalau tugas terlalu berat harus disertai istirahat. Jangan sampai merusak mental. Jadi dosen sangat memperhatikan kesiapan dan kesehatan mental mahasiswa, yang kalau di Indonesia mungkin tidak pernah digubris dan diurus.

Baca juga :  Selle KS Dalle Ketua PMI Kabupaten Soppeng 2025 – 2030

Mahasiswa juga dapat memanfaatkan bagian konseling yang beroperasi 1×24 jam dan berbasis telpon jika mahasiswa memerlukan bantuan berkaitan masalah mental. Tugas mahasiswa memang cukup berat, tetapi didukung dari berbagai sisi. (Bersambung)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Wali Kota Medan dan Kapolrestabes Bersinergi Atasi Permasalahan Kota

PEDOMANRAKYAT, MEDAN - Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas menyambut kunjungan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jean...

Lebih Satu Dekade Tanpa Atap Organisasi, PWI Sidrap Akhirnya Punya Kantor Sendiri

PEDOMANRAKYAT, SIDRAP — Lebih Satu dekade hidup tanpa sekretariat tetap, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap)...

Perkuat Tata Kelola Pupuk 2026, Kementan Pastikan Sudah Dimulai dari Aspek Perencanaan

PEDOMANRAKYAT, DENPASAR — Sesuai dengan target swasembada pangan yang telah ditetapkan Presiden Prabowo, Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan...

Bersama Lintas Sektor, PLN Sinjai Lakukan Pemangkasan Pohon di Area Pasar Sentral

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Upaya penataan kawasan Pasar Sentral Sinjai terus dilakukan. Pada Rabu (15/10/2025), petugas gabungan dari PLN Unit...