Gol Van Tung ini membuat jalannya pertandingan jadi berubah. Timnas Vietnam semakin intens menyerang pertahanan Indonesia. Garuda Nusantara mampu meredam serangan-serangan Vietnam, sehingga ketika babak pertama berakhir skor 1-1 bertahan.
Pada babak kedua, tempo pertandingan berjalan datar-datar. Kedua tim sama-sama melakukan jual beli serangan sejak awal pertandingan. Timnas Indonesia U-22 lagi-lagi berhasil mencetak gol cepat di awal babak kedua, menit ke-53.
Gol ini bermula dari umpan jauh Pratama Arhan, bola berhasil ditepis oleh kiper Vietnam. Bola tepisan itu jatuh di kaki Marselino Ferdinan. Sang gelandang Indonesia itu melepaskan tembakan mendatar yang mengenai kaki Muhammad Ferrari dan ternyata bola masuk ke gawang Vietnam. Membuat Indonesia kembali unggul 2-1.
Gol ini membuat Indonesia kian percaya diri untuk menghadapi Vietnam. Namun tidak lama berselang, Indonesia harus bermain dengan 10 pemain. Arhan mendapatkan kartu kuning kedua akibat membuat pelanggaran yang ceroboh sehingga Indonesia harus bermain dengan 10 pemain.
Memiliki keunggulan pemain membuat Vietnam semakin intens untuk menyerang gawang Indonesia. Namun Garuda Nusantara mampu bertahan dengan baik dan meredam serangan-serangan Vietnam. Indonesia menarik sebagian besar pemain membentengi daerahnya. Tetapi pada menit ke-78 gawang Indonesia kembali bobol lagi. Bagas Kaffa yang mencoba membuang bola umpan silang Vietnam, namun bola malah masuk ke gawang Indonesia. Skor kembali imbang 2-2.
Gol bunuh diri Indonesia ini menyuntik semangat para pemain Vietnam semakin percaya diri dalam menyerang. Apalagi sudah unggul jumlah pemain. Stamina beberapa pemain Indonesia tampak mulai melorot. Fajar Fathur Rahman misalnya. Namun demikian Indonesia tidak menyerah begitu saja dan memberikan perlawanan kepada Vietnam.