“Perlunya Perda Pemajuan Kebudayaan”
PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Masih dari rangkaian Halal Bihalal di Baruga Kaluarrang Jl. Dg. Tata 3 Lorong 2 atau Lorong Wisata dengan rapat pleno panitia Pelaksana Kongres Kebudayaan Sulsel 2023. Di bagian tiga, sambutan Anggota DPD RI – MPR RI, Dr. H. Ajiep Padindang, SE., MM sekaligus Penanggung Jawab Kongres Kebudayaan Sulsel menyatakan, selama pra kongres, telah dilaksanakan dialog budaya dan seminar.
“Saya menyarankan panitia kongres untuk melakukan kunjungan silaturahim dan bertemu dengan pusat-pusat kegiatan kesenian dan kebudayaan, utamanya tokoh-tokoh penggerak budaya. Seperti saat ini kita berada di Baruga Kaluarrang sebagai markas Lembaga Seni Budaya Batara Gowa,” harapnya.
“Terdapat dua hal saya berada disini. Selain rapat bersama panitia dan pengarah kongres kebudayaan sekaligus silaturahim dengan masyarakat Kelurahan parang Tambung Kecamatan Tamalate,” sambung Ajiep Padindang yang merangkaikan kegiatan sebagai anggota DPD RI, masa-masa kunjungan kerja.
Sejenak Ajiep mengajak dan memimpin doa bersama untuk almarhumah Andi Ummu Tunru sebagai seorang sahabat, keluarga dan tokoh kesenian/kebudayaan di Sulawesi selatan. Usai melafaskan Alfatihah, mantan anggota DPRD Sulsel selama 17 tahun melanjutkan sambutannya.
“Sebenarnya saya kagum dengan Kota Makassar karena punya Dinas Kebudayaan bahkan Walikota Makassar yang memprakarsai pembentukan Dewan Kebudayaan dan Kesenian. Tapi belum punya pokok-pokok Pemajuan Kebudayaan. Padahal itu kewajiban Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota,”ujar Petta Lolo sapaan akrabnya.
Lalu Ajiep membandingkan beberapa daerah di Indonesia terkait pokok-pokok pemajuan kebudayaan yang sudah membuat Peraturan Daerah (Perda). Karena dengan adanya Perda, beberapa daerah pun sudah mendapatkan Dana Alokasi Khusus Pemajuan Kebudayaan.