Laporan H. Manaf Rachman
Olahraga pencak silat akan dijadikan olahraga wajib bagi tentara di jajaran Kodam XIV Hasanuddin, sebab beladiri pencak silat itu merupakan warisan leluhur nenek moyang bangsa Indonesia yang harus dilestarikan karena memiliki nilai seni beladiri, budaya dan kearifan lokal juga bisa menjadi olahraga andalan yang dipertandingkan untuk meraih prestasi, sehingga harus dilestarikan kepada generasi muda.
Demikian diucapkan Panglima Kodam XIV Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Dr. H. Totok Imam Santoso, SIP, S.Sos, M.Tr.(Han) dalam sambutannya ketika membuka turnamen kejuaraan pencak silat Piala Kasad, yang diikuti 350 orang pesilat dari 26 perguruan silat se Sulsel, Sulbar dan Sultra.
Pembukaan Turnamen Kejuaraan Pencak Silat Piala Kasad ini juga dihadiri Plt Sekretaris Provinsi Sulsel, H. Andi Darmawan Bintang dan Wakapolda Sulsel, pimpinan organisasi kemasyarakatan dan profesi serta pejabat utama di jajaran Kodam XIV Hasanuddin. Turnamen berlangsung di Gedung Olah Raga Sudiang, Makassar selama tiga hari.
Menurut Pangdam XIV Hasanuddin, ajang kejuaraan pencak silat Piala Kasad ini pesertanya berasal dari seluruh daerah di Sulsel, Sulbar dan Sultra yang didampingi oleh Kodim masing-masing daerah.
Ajang ini hendaknya dijadikan untuk mencari atlet pesilat yang unggul dan berprestasi, sehingga dalam pertandingan harus diutamakan sportivitas dan meninggalkan embel-embel perguruan maupun daerah.
Pangdam juga meminta para wasit atau juri yang mengawasi pertandingan untuk lebih mengedepankan penilaian yang objektif, adil dan tidak memihak, sehingga betul-betul bisa melaksanakan penilaian yang tidak merugikan atlit.